LIWA (Lampost): Gulai pepenyok dan gulai langok akan dijadikan ikon kuliner khas Kecamatan Lumbok Seminung, Lampung Barat. Bahkan, pada peresmian Pondok Wisata Tepi Ranau, 25 November 2011, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKK) Lampung Barat akan menggelar lomba memasak kedua jenis gulai itu dengan bahan baku ikan nila dari Danau Ranau.
Kepala DKK Lampung Lampung Barat Natajuddin Amran mengatakana lomba memasak tersebut akan dijadikan momentum menetapkan makanan khas tersebut sebagai ikon kuliner di kawasan wisata tersebut. "Masakan ini juga diharapkan bisa menjadi daya tarik wisatawan."
Nata menambahkan Pondok Wisata Tepi Ranau yang terletak di Pekon Kagungan, Lumbok Seminung, juga untuk mendukung kegiatan kepariwisataan apalagi di daerah ini juga sudah ada Pekon Wisata Tepian Ranau.
Selain peresmian Pondok Wisata Tepi Ranau, pada waktu yang sama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Lampung Barat, juga akan menggelar Gebyar Pesona Lumbok Ranau (GPLR) V, pada 26—27 November.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pariwisata dan Budaya Lampung Barat Arief Nugroho mengatakan GPLR akan diisi kegiatan menyusuri Danau Ranau, fotografi, ekshibisi paralayang, lomba perahu motor hias, dan lomba bakar ikan.
Kegiatan lain berupa gelar budaya tradisi Lampung Barat (tari dan lagu), pelayaran/jelajah Danau Ranau dengan perahu motor, lomba triatlon, dan lomba tarik tambang perahu jukung.
Selanjutnya, makan malam di pinggir Danau Ranau yang diisi dengan penampilan hasil perburuan foto dengan LCD. Pada hari terakhir, 27 November, digelar lomba masu babui (berburu babi), lomba memancing keluarga, dan lomba ngera'as (memanah ikan).
"Sejumlah kegiatan itu diharapkan kawasan wisata Lumbok Seminung dengan objek Danau Ranau bisa lebih dikenal dan makin banyak dikunjungi wisatawan," ujar Arief. (HEN/R-2)
Sumber: Lampung Post, Rabu, 16 November 2011
No comments:
Post a Comment