BANDARLAMPUNG -- Lampung akan mengikuti kontes kopi spesial Indonesia khusus jenis robusta pada tahun ini.
"Rencananya kontes kopi spesial digelar pada November 2011 setelah panen perdana komoditas itu," kata Ketua Kompartemen Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung, Muchtar Lutfie, di Bandarlampung, Rabu.
Ia menyebutkan, pada tahun ini rencana Lampung mengirimkan tiga sampel kopi untuk mengikuti kontes itu yang berasal dari sejumlah kelompok tani terutama berasal dari Lampung Barat.
Menurutnya, pengiriman sampel itu lebih sedikit bila dibandingkan pada tahun 2009 lalu yang mencapai 12 sampel.
Muchtar menyatakan, sedikitnya pengiriman sampel itu untuk mengikuti kontes tersebut mengingat produksi kopi pada tahun ini rendah, sementara kopi tersebut dikatakan spesial yakni salah satunya produksi harus tetap stabil atau sama dengan hasil panen sebelumnya.
Selain itu, citarasa kopi harus pula memiliki kekhasan tersendiri dan tidak pula berubah.
Ia menyatakan, pengiriman sampel kopi spesial tersebut telah melalui seleksi ketat yang juga melibatkan pengetes citarasa berpengalaman asal daerah itu.
"Pengiriman sampel kopi itu harus benar-benar diseleksi terlebih dahulu oleh ahli pengetes ciatarasa asal Lampung," jelas dia.
Sebelumnya, lanjut dia, pada November 2009 kopi asal Lampung berjaya pada kontes kopi spesial robusta yang digelar BPP AEKI di Arena Trade Expo Indonesia (TEI) ke-24 di Jakarta.
Kopi milik Kelompok Tani (KT) Utama Jaya, Desa Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya, Lampung Barat, menjadi juara pertama, mengalahkan sekitar 44 sampel kopi robusta yang berasal dari sentra kopi di Indonesia.
Sementara, kelompok tani Sinar Harapan, Padang Tambak Waytenong Lampung Barat menjadi juara ketiga untuk jenis kopi yang sama.
"Tahun 2009, Lampung mengirimkan 12 sampel kopi untuk mengikuti kontes tersebut," ujar Muchtar.
Ia menjelaskan, kopi yang berhasil menjadi juara kontes kopi spesial Indonesia sudah melalui seleksi ketat.
Penilaiannya juga melibatkan tim juri dari dalam dan luar negeri.
Tim juri internasional pada waktu itu berjumlah empat orang, yaitu Evair Viera de Melo dan Bruno Moreira Giestas dari Brasil, Mirella dari Jerman, dan Johan dari Swedia.
Sementara itu, juri dari Indonesia Surip Mawardi (PPKKI), Sulistiowati (PPKKI), Yulianto (PPKKI), Dudick Poli (PTPN XII), Setiawan Subekti (PT Kalibendo) dan Pranoto Soenarto, yang saat itu menjabat Ketua Kompartemen Kopi Specialty BPP AEKI.
Sumber: Antara, Rabu, 9 November 2011
No comments:
Post a Comment