BANDAR LAMPUNG (Lampost): Enam mahasiswa asing yang kuliah di Unila menggelar Pentas Seni Mahasiswa Asing Unila 2011 di pelataran belakang gedung Rektorat setempat, Rabu (23-11).
PENTAS SENI. Enam mahasiswa asing dari tiga negara, Jepang, Kamboja, dan Madagaskar, yang sedang menempuh pendidikan di Unila menggelar Pentas Seni Mahasiswa Asing Unila 2011 di pelataran pelataran belakang gedung rektorat, Rabu (23-11). Mereka menampilkan beberapa seni Lampung, salah satunya menyanyikan lagu Cangget Agung. (LAMPUNG POST/MG3)
Mereka adalah Yukari Sato, Mika Sato, Hiro Kawasaki, dan Asako Takauchi asal Jepang. Kemudian, Andre Aino Rakorofao asal Madagaskar dan Met Chandara asal Kamboja. Semuanya merupakan mahasiswa asing pada Jurusan Bahasa Indonesia dan Seni pada FKIP Unila.
Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unila Sunarto mengatakan program ini bertujuan mengukur kemampuan penguasaan bahasa Indonesia oleh mahasiswa asing tersebut. Juga memperkenalkan seni dan budaya Indonesia dan Lampung pada khususnya.
Perhelatan yang dimulai sejak pukul 09.00 itu berlangsung lebih dari dua jam dan disaksikan para dosen, karyawan, serta seratusan mahasiswa Unila. Kegiatan dibuka PR I Unila Hasriadi Mat Akin.
Keenam mahasiswa asing itu pun antusias melihat sambutan para penonton. "Belajar tari sembah itu susah-susah gampang. Tari sembah itu asyik dan menarik karena gerakan tari ini pelan-pelan dan terlihat anggun, kostumnya saya juga suka," ujar Mika Sato.
Menurut dia, persiapan untuk kegiatan ini sejak dua bulan yang lalu. "Para pengajarnya juga baik sehingga kami cepat belajar. Hanya saja masih sulit memahami arahannya karena menggunakan bahasa Indonesia yang masih asing di telinga kami," ujar Mika.
Ia juga mengaku sedikit gugup mengikuti kegiatan ini karena membawakan budaya negara lain. Akan tetapi, ia juga tenang karena banyak yang mendukung.
Pada pertunjukan ini beberapa mahasiswa asing yang sekarang tengah kuliah di Unila membawakan kesenian berbeda-beda. Mika bersama dengan Yukari Sato yang juga asal Jepang membawakan tari sembah.
Sedangkan Met Chandara membawakan tari bedana. Asako Takeuchi yang juga dari Jepang menyanyi lagu Lampung. Kemudian Hiroe Kawasaki asal Jepang dan Andre asal Madagaskar membaca puisi. "Kami sangat senang bisa berkesempatan belajar budaya Lampung dan sekaligus menampilkannya. Semoga saja banyak yang suka," kata Mika. (MG1/S-3)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 24 November 2011
No comments:
Post a Comment