BANDAR LAMPUNG (Lampost): Ragam hias dan ornamen khas Lampung yang indah dan memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan daerah lain, ternyata belum dikenal masyarakat. Padahal, keberadaanya sangat penting karena merupakan kekayaan budaya Lampung.
Kasubdin Kebudayaan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Khaidarmansyah, mengemukakan hal tersebut saat membuka Sosialisasi Ragam Hias Lampung untuk Pelajar SMA/SMK Negeri Swasta se-Provinsi Lampung di Sekretariat Jung Foundation Gedong Air, Rabu (28-11).
Dia menyatakan ragam hias dan ornamen Lampung masih kalah terkenal dibandingkan dengan yang berasal dari Jepara atau Bali.
"Selain masyarakat luas, masyarakat Lampung sendiri banyak juga yang belum mengenal ragam hias dan ornamen Lampung yang kaya akan filosofi. Apalagi, untuk mengetahui dan mengerti bagaimana teknis pembuatannya," kata Khaidarmansyah.
"Untuk itulah kami bekerja sama dengan Jung Foundation menggelar kegiatan ini selama dua hari hingga Kamis (29-11) bagi pelajar SMA dan SMK se-Provinsi Lampung."
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung Hermansyah, M.U.R.P. mengatakan kekayaan ragam hias ini akan memberikan pesona tersendiri ketika diimplementasikan ke dalam arsitektur bangunan yang menjadi khas karakteristik Lampung maupun dalam kain tapis dan batik Lampung. "Namun yang menjadi kendala adalah masih sedikitnya kalangan yang mengetahui dan memahami potensi ragam hias khas Lampung ini."
Oleh karena itu, kata Hermansyah, sosialisasi ini diharapkan dapat memperluas khasanah Lampung terhadap sasaran yang lebih umum. "Kami mengharapkan peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini. Sehingga kelak bisa berguna bagi jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan pada giliriannya bisa ikut ambil peran dalam pelestariannya," ujarnya lagi.
Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut, kata Khaidarmasnyah, adalah para pakar budaya Lampung.
"Kami menghadirkan budayawan Lampung seperti Havizi Hasan, Azhari Kadir, dan Hanan Nasir. Selain mendapatkan teori, para peserta juga langsung dibekali praktek membuat ragam hias dalam bentuk ornamen dengan menggunakan berbagai media. Adapun yang tampil dalam workshop pembuatan adalah Ch. Sapto Wibowo, Joko Iryanta, Bambang Suroboyo, dan I Wayan Kertiana,"
Sementara Ketua Pelaksana kegiatan, Harry Jayaningrat, mengatakan kalau kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 50 pelajar. "Tujuannya adalah untuk melestarikan seni ragam hias Lampung sebagai potensi kekayaan seni budaya daerah serta meningkatkan kemampuan, keterampilan, dan kreativitas siswa-siswi dalam berkarya."
Direktur Eksekutif Jung Foundation, Ch. Heru Cahyo Saputra mengatakan kegiatan ini sengaja diberikan untuk para pelajar agar peserta mengerti, mengenal, dan kemudian mencintainya. "Sehingga mereka bisa berperanserta menumbuhkembangkan ragam hias dan ornamen Lampung dengan kreativitasnya masing-masing," kata dia.
Pada kesempatan tersebut, para peserta langsung membuat berbagai ragam hias dan ornamen khas Lampung yang terbuat dari kain, karet, serta tripleks. Kegiatan pembuatan ragam hias ini akan dilanjutkan pada hari ini, Kamis (29-11), untuk kemudian dipilih hasil karya terbaik dari tiap-tiap kelompok. n TYO/K-1
Sumber: Lampung Post, Kamis, 29 November 2007
No comments:
Post a Comment