BANDAR LAMPUNG (Lampost): Teater sangat erat hubungannya dengan keaktoran. Namun, menemukan dan melahirkan aktor-aktor berbakat tidaklah gampang dan mudah. Sebab, semuanya harus melalui sebuah proses panjang.
Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Lampung (DKL), Ahmad Zilalin, Kamis (8-11), mengatakan aktor harus dibekali kemampuan mengolah tubuh, termasuk vokal, gesture, dan lainnya untuk menjadi aktor yang bisa memerankan lakon dan karakter apa pun dengan sempurna.
"Namun, ada satu hal yang tidak kalah pentingnya bagi proses kelahiran seorang aktor, yakni sebuah panggung pementasan yang bisa dijadikan satu wadah ekspresi sang aktor," kata Ahmad.
Untuk itulah, Komite Teater DKL tergerak memberikan satu ruang bagi para aktor di Provinsi Lampung untuk tampil dalam sebuah panggung.
"Kami menggelar kegiatan Parade Monolog DKL. Sebab, kegiatan ini merupakan satu bentuk kepedulian Komite Teater terhadap iklim berkesenian di Provinsi Lampung ini," kata dia.
Parade Monolog DKL ini, kata Ahmad, rencananya digelar pada tanggal 19--20 November mendatang dengan bertempat di Teater Tertutup Taman Budaya Lampung.
"Kami mengharapkan ini akan menjadi ajang unjuk kreativitas bagi para pekerja seni yang ada di Lampung. Bentuk kegiatan ini adalah lomba dengan kategori peserta berasal dari umum, yakni pelajar, mahasiswa, dan pekerja seni tanpa batasan usia," ujarnya.
Pendaftarannya, menurut dia, sudah bisa dilakukan hingga penutupan tanggal 16 November mendatang. Pendaftaran bisa dilakukan di Sekretariat DKL di Kompleks PKOR Way Halim. Penampil dalam kegiatan ini dibatasi untuk 15 peserta saja yang berasal dari grup-grup teater di Provinsi Lampung dengan kuota dua orang untuk setiap grup.
Kemudian, kata Ahmad, dari 15 peserta tersebut akan dipilih tiga penampil terbaik. "Mereka yang dipilih dewan juri menjadi yang terbaik tersebut akan mendapatkan uang pembinaan dan piala tetap dari DKL," ujar dia. n TYO/K-2
Sumber: Lampung Post, Senin, 12 November 2007
No comments:
Post a Comment