June 5, 2008

Jalan-Jalan: Eloknya Danau Ranau

-- Mursalin Yasland

TAK kalah, sekiranya bila dibandingkan dengan Danau Toba di Sumatera Utara. Danau Ranau tercatat sebagai danau terbesar kedua di Sumatera, setelah Danau Toba. Danau ini terletak di Desa Lumbok, Kec Sukau, atau 37 km dari kota Liwa, ibukota Kab Lampung Barat (Lambar).

Luas danau ini sekitar 44 kilometer persegi, dikelilingi perbukitan dan berlatar Gunung Seminung yang menjulang. Di danau ini, kita bisa berperahu mengelilingi danau yang airnya jernih. Kita juga bisa berenang, atau memancing ikan di pinggir danau. Bisa juga hanya menikmati kesejukan udaranya sembari menikmati keindahan alam danau yang masih alami.

Kini, pelancong dapat menginap di hotel yang sudah dibangun Pemkab Lambar, di Desa Lumbok. Danau Ranau sudah dijadikan kawasan wisata terpadu (KWT) Lumbok Danau Ranau. Di tempat ini, kita bisa mengadakan rapat dan hiburan, sembari menikmati pesona danau.

Pengunjung dapat pula melihat warga yang menjaring ikan di sekitar danau. Kegiatan ini bisa ditemui pada petang hari hingga menjelang matahari terbenam. Warga sering terlihat menarik jaring dan mendapatkan ikan-ikan segar. Bila kita berminat memakannya, dapat langsung membelinya dengan harga damai. "Ikan-ikannya segar, pasti enak," tutur Maksun, seorang pengunjung.

Keindahan matahari terbenam (sunset) di Danau Ranau sangat diimpikan pengunjung. Petang hari, adalah waktu yang menarik bagi pengunjung untuk menikmati panorama, dengan melihat menghilangnya Gunung Seminung di telan malam.

Kesunyian, keteduhan, dan ketengan air Danau Ranau, yang dilapisi sinar mentari petang hari, membuat benak kita yang stres menjadi segar kembali. Setidaknya, berlibur di danau ini cocok untuk orang yang tinggal di kota dengan rutinitasnya.

Bagi yang ingin sehat kulitnya, di perairan Danau Ranau terdapat kawasan air panas. Untuk berkunjung ke sana harus menggunakan kapal motor warga, karena sulit dijangkau lewat darat, sebab berada di kawasan berhutan dan curam.

Pengunjung bisa merendam kaki, atau membasuh muka. Konon, menurut warga setempat, air panas tersebut dapat menghilangkan penyakit kulit dan dapat melancarkan peredaran darah. Tapi, sayang, kawasan air panas ini masih sederhana, belum digarap maksimal untuk wisata. (mur)

Sumber: Republika, 25 Mei 2008

No comments:

Post a Comment