TEMPO Interaktif, BANDUNG: Empat sastrawan Sunda, Jawa, Bali, dan Lampung, menerima penghargaan Sastra Rancage 2008. Penghargaan itu diberikan Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi di Graha Sanusi Universitas Padjajaran, Bandung, Sabtu (14/6).
Keempat sastrawan itu adalah Udo Z. Karzi atau Zulkarnain Zubairi dengan karyanya berupa kumpulan sajak berbahasa Lampung berjudul Mak Dawah Mak Dibingi, Godi Suwarna dengan karya Roman berbahasa Sunda berjudul Sandekala. Lalu Turiyo Ragilputra dengan karya berbahasa Jawa berjudul Bledheg Segara Kidul dan I Nyoman Manda dengan karya berbahasa Bali berjudul Depang Tiang Bajang Kayang-Kayang. “Tahun ini untuk pertama kalinya kami memberi penghargaan kepada sastrawan Lampung,” kata Ajip Rosidi, Sabtu (14/6).
Selain para sastrawan ini, Hadiah Rancage 2008 juga diberikan kepada orang atau lembaga yang dianggap berjasa memelihara serta mengembangkan bahasa ibu. Di antaranya Grup Teater Sunda Kiwari pimpinan R. Dadi Danusubrata; redaktur majalah Jawa, Jaya Baya Sriyono; dan I Made Suatjana, penemu program penulisan aksara Bali yang disebut Bali Simbar.
Tahun ini, kata Ajip, penghargaan Samsudi juga diberikan kepada penulis buku anak-anak berbahasa Sunda, Ai Koraliati dengan karyanya Catetan Poean Rere. Pemenang masing-masing mendapat piagam dan uang sebesar Rp 5 juta, kecuali Ai Koraliati yang mendapatkan piagam dan uang Rp 2,5 juta.
Hadiah Rancage genap dua puluh tahun pada tahun ini. Tahun 1989, hadiah diberikan hanya kepada sastrawan yang menulis dalam bahasa Sunda. Namun sejak 1994, penghargaan juga diberikan kepada sastrawan yang menulis dalam bahasa Jawa. Tiga tahun kemudian, sastrawan yang menulis dalam bahasa Bali juga bepeluang untuk menerima penghargaan ini.
Rana Akbari Fitriawan
Sumber: Tempo Interaktif, Minggu, 15 Juni 2008
No comments:
Post a Comment