June 16, 2008

Anugerah Sastra : Zulkarnain Zubairi Raih Rancage 2008

BANDUNG (Lampost): Sastrawan asal Lampung yang juga redaktur Lampung Post, Udo Z. Karzi, nama pena Zulkarnain Zubairi, menerima Hadiah Sastra Rancage 2008 untuk kumpulan sajak Mak Dawah Mak Dibingi. Acara pemberian penghargaan itu berlangsung di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14-6).



Foto-foto dari ajip-rosidi.com, 16-06-2008.

Pemberian hadiah untuk sastra berbahasa daerah di luar Pulau Jawa dan Bali ini yang pertama kali karena sebelumnya perhargaan tahunan ini selalu didominasi sastrawan Bali, Jawa, dan Sunda. "Saya sebagai warga Lampung sangat bangga karena bisa mewakili daerah menerima Hadiah Sastra Rancage," ujar lelaki kelahiran Lampung 38 tahun silam yang kini tengah ditugaskan sebagai redaktur Borneo News (grup Lampung Post) di Kalimantan Tengah.

Penghargaan itu diberikan oleh Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage H.S. Kartadjoemena. Dalam acara itu ditampilkan pula tarian tradisional Sunda, Bali, Jawa, Lampung, dan tarian Jepang. Hadir antara lain Rektor Unpad Ganjar Kurnia, Ketua Dewan Pembina Yayasan Rancage Ajip Rosidi, mantan anggota KPK Erry Riyana Hardjapamekas, dan berbagai utusan budaya dari sejumlah provinsi.

Menurut Zulkarnain, hasil karyanya itu tidak terlepas dari karya-karya sastra yang ditulis para sastrawan daerah lain, seperti Sunda, Jawa dan Bali, termasuk Lampung. "Saya berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan di daerah lain, agar bahasa daerah bisa eksis, dan tidak mudah terimbas bahasa lain," pinta penyair yang pendiam ini.

Zulkarnain adalah sastrawan pertama di luar Jawa dan Bali yang mendapat hadiah tersebut sejak Yayasan Kebudayaan Rancage didirikan pada 1989. Semula Rancage hanya memberikan hadiah pada sastrawan Sunda. Mulai tahun 1994 sastrawan yang menulis bahasa daerah Jawa dan tahun 1997 diberikan kepada sastrawan Bali, dan pada 2008 memberikan penghargaan kepada sastrawan daerah terbaik dari luar Jawa dan Bali.

Penulis buku puisi Momentum (2002) itu sejak lama dikenal dengan karya sajak-sajaknya yang kritis, di antaranya mengutarakan tentang kehidupan rakyat kecil, demonstrasi mahasiswa, pencemaran lingkungan dan pengangguran, hukum, dan korupsi, dengan bahasa asli daerahnya. "Ke depan sajak karya Udo bisa mendorong para pengarang muda lainnya untuk lebih peduli lagi terhadap bahasa ibu dalam berkarya," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Kebudayaan Rancage Ajip Rosidi.

Selain Zulkarnain, ada tiga sastrawan lain yang menerima penghargaan yang sudah berlangsung selama 20 tahun ini, yakni Godi Suwarna (karya berbahasa Sunda berjudul Sandekala), Turiyo Ragilputra (karya berbahasa Jawa berjudul Bledheg Segara Kidul), dan I Nyoman Manda (karya berbahasa Bali berjudul Depang Tiang Bajang Kayang-kayang).

Penghargaan serupa juga diberikan kepada orang atau lembaga yang dianggap berjasa dalam memelihara serta mengembangkan bahasa ibu. Mereka adalah Grup Teater Sunda Kiwari pimpinan R. Dadi Danusubrata; redaktur majalah Jawa, Jaya Baya Sriyono; dan I Made Suatjana, penemu program penulisan aksara Bali, atau disebut Bali Simbar.

Untuk Hadiah Samsudi, diberikan kepada penulis buku bacaan anak-anak dalam bahasa Sunda, yaitu Ai Koraliati dengan karya sastra berjudul Catetan Poean Rere.

Menurut Ajip, selama ini kegiatan pemberian Hadiah Sastra Rancage hanya mendapat perhatian pers dan baru kali pemerintah memperhatikan program kebudayaan bahasa daerah ini. Padahal, sebelumnya pemerintah nyaris tidak pernah peduli terhadap budaya daerah. "Untuk itu pemerintah harus mengembangkan perpustakaan (bahasa daerah), lengkap dengan buku yang berisi beragam bahasa daerah di Indonesia. Dan, tidak hanya terfokus di satu tempat," ujarnya.

Adanya perhatian dari pemerintah, Ajip mengharapkan ke depan kegiatan ini lebih berkembang dan tidak hanya melibatkan daerah tertentu saja, seperti Bali, Sunda, Jawa dan Lampung. "Ke depan daerah lain, seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Ambon bisa ikut serta dalam kegiatan ini," kata Ajip berharap. n MI/U-1

Sumber: Lampung Post, Minggu, 15 Juni 2008

1 comment:

  1. Anonymous9:49 AM

    Assalamu'alaikum

    Selamat Udo, atas anugrah penghargaannya. smg barokah, amin.

    btw: boleh tahu email uda atau redaktur opini lampost? sy mau memasukkan artikel.

    thanks
    irza
    qc canada

    ReplyDelete