KOMUNITAS Berkat Yakin (KoBER) berawal dari kegelisahan sejumlah alumnus Unit Kegiatan Mahasiswa Bidang Seni (UKMBS) Unila menjelang akhir 2001. Saat itu, sejumlah alumnus seperti Ari Pahala Hutabarat, Neri Juliawan, Ahmad Zilalin bertemu pada satu kesepakatan: Mereka ingin meneruskan kegiatan berkesenian yang selama ini dilakoni di UKMBS.
Mereka sadar, tidak semua keluaran UKMBS harus jadi seniman. Tapi, mereka ingin kesenian tetap hidup. Paling tidak, punya perhatian pada seni.
Memasuki 2002, dialog makin sering. "Tapi, waktu itu yang intensif orang-orang yang konsentrasinya di teater," kenang Neri, Jumat (6-6) malam di Bandar Lampung.
Sebelum eksis dengan nama Komunitas Berkat Yakin, alumnus UKMBS ini menyebut komunitasnya Kelompok Sandiwara Berkat Yakin. Pada 26 Mei 2002, ditetapkan sebagai hari lahir komunitas tersebut, bertepatan dengan pementasan pertama teater di atas panggung sederhana di halaman belakang sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Lampung. Teater berlakon Nyanyian Angsa yang disutradarai Iswadi Pratama itu diperankan Jimmy Maruli Alfian dan Ahmad Zilalin.
Mereka pun merubah nama menjadi KoBER akhir 2004. Yang membuat konsistensi KoBER hingga sekarang: Tidak pernah ada seorang orang pun yang menjadi kepala, ketua, koordinator atau apalah sebutan lain sebagai pemimpin. Yang ada hanya berkesenian.
Waktu terus berjalan, geliat berkesenian KoBER tidak tertahan. Beberapa anggota meminta komunitas memperluas cakupan kegiatan. "Tidak hanya teater, yang lain juga pengen ikut," kata Neri yang menjadi direktur produksi di awal berdiri teater tersebut.
Dari sini, KoBER pun terus berproses sebagai medium kreativitas seni. Berkesenian pun bukan lagi sekadar mengisi waktu luang, melainkan seperti jalan hidup. Dari pilihan ini, lahirlah sejumlah penyair kuat seperti Ari Pahala, Jimmy Maruli Alfian, Inggit Putria Marga, dan Lupita Lukman.
KoBER juga eksis sebagai salah satu komunitas seni yang konsen pada teater, selain Teater Satu yang dibimbing Iswadi Pratama.
Dari awal berdiri hingga berganti nama, KoBER cuma membagi bidang menjadi dua; artistik dengan Ari Pahala selaku direktur dan produksi yang kini digawangi Ahmad Zilalin. Di artistik ada yang namanya penata musik, penata cahaya, dan lainnya. Sementara itu, produksi mengurusi marketing, administrasi, dan keuangan.
Dengan moto seni, belajar, dan sadar, aktivitas KoBER lalu berkembang tidak melulu teknis berseni. KoBER juga menyeriusi bentuk-bentuk pengembangan diri.
Awal Juni lalu, mereka menyelenggarakan Workshop Self Transformation. "Sudah dari September 2007. Sekarang sudah angkatan kesembilan," ujar Neri.
Kini KoBER yang pekan lalu merayakan milad keenam tengah menatap masa depannya. Masa depan sesuai dengan misinya memperkaya seni dan budaya Lampung dan lebih luas lagi Indonesia. Beberapa seniman muda yang kerap menyumbang karya seni menjadi bukti kiprah mereka patut diperhitungkan. Setelah Ari Pahala, Jimmy, Zilalin, Neri, Inggit, juga Lupita, entah siapa lagi esok yang bakal lahir dari sini. n YOSO MULIAWAN/P-1
Sumber: Lampung Post, Minggu, 15 Juni 2008
No comments:
Post a Comment