July 30, 2009

Krakatau Target Investasi Pariwisata Dunia

Bakauheni, Lampung Selatan, 27/7 (ANTARA) - Festival Krakatau XIX 2009 yang diselenggarakan Pemda Provinsi Lampung, disambut baik sejumlah duta besar negara sahabat, mereka akan turut mempromosikan Lampung sebagai salah satu target investasi.

"Saya menghargai usaha dari Pemprov Lampung sekaligus senang karena dapat melihat langsung Gunung Anak Krakatau, menyaksikan fenomena letusan gunung kecil gunung berapi dari dekat," kata Duta Besar Negara Republik Seychelles untuk Indonesia, Nico Barito, di atas KMP Windu Karsa Pratama, di Selat Sunda, Minggu.

Nico mengaku baru pertama kali ini dapat melihat aktivitas vulkanologi dari fenomena alam gunung Anak Krakatau secara langsung dengan jarak beberapa meter saja.

Dia mengaku sangat takjub dengan pemandangan fenomena alam letusan-letusan kecil anak gunung Krakatau tersebut, dan tidak menyangka kalau Provinsi Lampung mempunyai potensi pariwisata yang sangat menakjubkan.

"Gunung Anak Krakatau benar-benar adalah ikon dunia," tegas Nico.

Dia mengatakan pula bahwa pemerintah Provisi Lampung agar terus melestarikan pariwisata tersebut dengan otonomi daerah masing-masing karena cara itu dapat memajukan potensi pariwisata layaknya gunung Anak Krakatau.

Dia juga berencana akan memberikan laporan secara terperinci mengenai potensi pariwisata di Lampung ke pemerintah Republik Seychelles, guna meningkatkan kerja sama terkait investasi kepariwisataan karena Lampung memiliki potensi wisata yang sangat menakjubkan.

"Dengan laporan tersebut saya berharap dapat terjalin kerja sama yang lebih meningkat, sekiranya ada waktu dan kesempatan akan kembali mengunjungi wisata Krakatau dan menanamkan Investasi," ujar dia.

Dia juga menambahkan bahwa potensi pariwisata di negaranya dapat dijadikan contoh bagi Provinsi Lampung, karena di Republik Seychelles juga mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu tumpuan pendapatan negara.

"Negara Saya adalah negara kecil, namun dengan mengandalkan sektor pariwisata pendapatan per kapitanya mencapai 18.000 dolar AS per tahun, padahal hanya memiliki 115 pulau kecil," ungkap Nico.

Dia menjelaskan bahwa di negara asalnya benar-benar mengandalkan sektor pariwisata dan perikanan sehingga penduduknya benar-benar mempertahankan ekosistem untuk tetap terjaga kelestariannya.

"Tempat wisata di Republik Seychelles tidak dibangun hotel-hotel mewah, hanya sekedar villa kecil (cottage) namun dibuat senyaman mungkin, dan kendaraan yang digunakan hanya gerobak lembu untuk mengantar wisatawan.

Hal senada juga diungkapkan Duta Besar Asal Turki, A Kilicasrlan Topus, saat melihat letusan-letusan kecil gunung Anak Krakatau itu.

"Sangat mengesankan dan sangat indah," kata dubes Turki.

Dia juga mengatakan akan menyampaikan kapada pemerintah dan penduduk turki terkait keberadaan Gunung Anak Krakatau itu sebagai salah satu tujuan pariwisata yang sangat langka.

Dia juga berharap pemerintah Turki terus menjalin kerja sama yang baik dengan Indonesia, Khususnya bidang kepariwisataan ini untuk masa yang akan datang.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Duta Besar Amerika Serikat, Cameron R Hume, yang mengungkapkan bahwa hanya sedikit orang yang dapat menyaksikan pemandangan langka tersebut secara jelas dari dekat.

"Saya benar-benar beruntung dapat hadir di acara ini," ujar dia.

Dengan fenomena alam itu kita seharusnya dapat lebih menghormati alam karena mempunyai sebuah kekuatan yang sangat besar.

Sumber: Antara, Senin, 27 Juli 2009

No comments:

Post a Comment