Bandarlampung, 29/7 (ANTARA) - Gubernur Lampung Sjachroedin ZP menutup Festival Krakatau XIX (FK XIX) tahun 2009, di Gedung Graha Wangsa, Kota Bandarlampung, dan berharap FK XIX menjadi moment kebangkitan Provinsi Lampung mengejar ketertinggalan dari provinsi lainnya.
"Festival Krakatau dikatakan sukses, karena dapat menjadi bukti bahwa provinsi kita dalam keadaan aman dari teror. Indikatornya adalah dengan bersedianya duta besar Amerika Serikat, dan Eropa untuk hadir di FK XIX, di Lampung," kata Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, di Bandarlampung, Rabu malam.
Acara penutupan rangkaian kegiatan FK XIX, dibarengi dengan penutupan Lampung Expo VIII, yang dihadiri juga oleh Gubernur Banten Rt Hj Atut Chosiyah, dan anggota DPR-RI dari komisi VIII.
"Harus ada evaluasi dari aparat terkait, jangan sampai panitia dan seluruh instansi terkait tidak melakukan pendalaman terhadap tujuan dan hakikat diadakannya Festival Krakatau," kata dia.
Sjachroedin mengatakan, FK XIX memiliki tonggak penting dalam pencapaian festival seni, budaya dan pariwisata di Provinsi Lampung, yang nyaris berlangsung sepanjang tahun.
"Festival Krakatau adalah puncak dari semua kegiatan festival yang dilaksanakan di tingkat kabupaten, semoga hal itu bisa dipertahankan, sehingga Lampung tidak pernah sepi dari pagelaran seni, budaya, dan pariwisata sepanjang tahun," kata dia.
Sementara itu, dalam laporan kegiatan yang dibacakan pada malam penutupan FK XIX, Ketua Panitia pelaksana kegiatan Festival Krakatau XIX, M Natsir Ali, mengatakan, festival tahun ini berjalan aman, lancar, dan sukses.
Dia menjelaskan, input dari kedatangan para dubes pada festival itu telah terlihat, di antaranya akan berinvestasinya Brunei Darussalam yang disampaikan oleh Duta Besar mereka, Mr Datuk Harimau Padang, di Kabupaten Tanggamus.
"Dia berjanji akan mengembangkan kambing boerawa di kabupaten itu, dan survei kelayakannya akan dilakukan dalam waktu dekat," kata dia.
Sebelumnya, Duta besar dari Amerika Serikat, Cameron R Hume, menyatakan bahwa saat ini dirinya merasa aman, dan yakin bahwa kondisi keamanan di Provinsi Lampung kondusif.
"Saat ini saya merasa aman, dan tidak merasa was-was, karena pihak keamanan sudah bekerja keras untuk mewujudkan rasa aman tersebut," kata dia, saat pembukaan Festival Krakatau XIX, Sabtu (25/7) lalu.
Menurut dia, tragedi Bom di JW Marriott dan
Ritz-Carlton adalah sebuah musibah dan bisa terjadi di mana saja, dan kewajiban semua pihak untuk menjaga Indonesia aman dari teror.
"Permasalah utamanya adalah bukanlah tentang apakah saya merasa aman ataupun tidak, tetapi apakah kita semua merasa aman dan apakah bisa bersama-sama menjaga kondisi itu," kata dia.
Dia mengharapkan, semua pihak dapat secara bersama-sama menjaga dan mengembalikan kondisi Indonesia menjadi lebih kondusif, sehingga bisa berdampak baik bagi investasi dan pariwisata.
Festival Krakatau XIX, dibuka di Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Bandarlampung, dan duta besar Amerika hadir bersama 23 orang lainnya yang mewakili 15 negara sahabat.
Mereka adalah duta besar dan staf kedutaan dari Jerman, Libanon, Afghanistan, Turki, Singapura, Yunani, Slovakia, Bosnia, Palestina, Polandia, Libanon, Qatar, Scycheller, Brunei Darussalam, dan Amerika Serikat.
Pada FK XIX, rombongan diajak untuk mengunjungi Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), di kawasan Tambling, Lampung Barat, untuk melihat langsung potensi keanekaragaman hayati yang dimiliki Provinsi Lampung.
Selain melakukan kunjungan ke TNBBS, para duta besar juga diajak untuk mengikuti Welcome party Krakatau Night, HUT Menara Siger di Lampung Selatan, dan agenda rutin tahunan setiap Festival Krakatau belangsung, yaitu Tour Krakatau dengan menggunakan kapal ro-ro pada Minggu (26/7).
Sumber: Antara, Rabu, 29 Juli 2009
No comments:
Post a Comment