September 16, 2009

[Liburan Lebaran] Anda Suka Ekowisata? Jelajahi Hutan Lampung

INGIN menikmati semerbak hutan hujan tropis? Datang ke Lampung, ada banyak kawasan hutan yang layak untuk lokasi rekreasi atau sekadar menghilangkan penat dari rutinitas sehari-hari di perkotaan.

Bagi penyuka ekowisata, menjelajah hutan memberi kepuasan tiada tara. Selain meneduhkan mata dengan melihat hijaunya pepohonan, kita bisa menikmati semerbak aroma kembang liar. Nyanyian burung dan suara satwa di alam tropis Lampung bagai musik orkestra yang amat jenaka.

Lampung memang memiliki kawasan hutan yang unik. Di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur, kita bisa menikmati hutan hujan tropis kering. Di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang berada di bagian barat Pulau Sumatera dari Lampung hingga ke Bengkulu, merupakan hutan hujan tropis basah dengan karakteristik pepohonan dan satwa yang agak berbeda dengan TNWK. Namun, kedua lokasi itu memiliki kekhasan sendiri.

Apa saja yang bisa dilihat di TNWK? Di sini ada pusat pelatihan gajah (PLG), yakni sekolah bagi gajah liar yang kerap keluar masuk hutan dan perbatasan rumah penduduk. Hewan berbelalai panjang yang telah "sekolah" mampu membantu pagawai TNWK saat patroli dan menghalau gajah liar yang merusak, serta memberikan hiburan kepada pengunjung.

Selain pandai bermain bola, kawanan gajah di PLG ini mampu bermain sirkus hingga berjoget mengikuti irama musik. Semua atraksi tersebut bisa dilihat pengunjung sesuai jadwal tayang yang umumnya akhir pekan atau pada musim liburan tiba.

Pengunjung juga boleh menunggang gajah keliling areal PLG dengan tarif yang tak menyekik kantong, mulai dari Rp20 ribu per kepala. Asyik kan menunggang hewan bertelinga lebar yang dijadikan nama penganan ini (kue kuping gajah, red). Boleh jadi ini menjadi pengalaman seru dan tak terlupakan dalam sejarah hidup.

Tak cuma itu, pengujung bisa mengamati hewan langka, badak sumatera, yang tengah diteliti di Pusat Penangkaran Badak Sumatera (Suaka Rhino Sumatra--SRS) di kawasan Way Kanan, TNWK.

Di sini ada sejumlah badak yang ditangkarkan untuk penelitian tentang kehidupan satwa langka tersebut. Namun, pengunjung dilarang terlalu jauh mendekat di kawasan tersebut karena dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan badak si pemalu ini.

Untuk berwisata di sini, Anda bisa bermalam di penginapan yang ada di sekitar pintu masuk TNWK, Plang Ijo, di Kecamatan Jepara, Lampung Timur. Atau jika ingin menikmati senasi alam yang menyatu, bisa bermalam di resort Way Kanan, tak jauh dari Sungai Way Kanan. Sayangnya, kondisinya jauh dari yang diharapkan karena kurang terawat. Untuk ini, pengunjung harus reservasi terlebih dahulu kepada petugas setempat.

Di sini Anda bisa melihat satwa liar seperti babai hutan, bebek liar, dan aneka burung langka yang tak terlalu terusik lagi dengan kehadiran manusia.

Nah, di TNBBS, susana hutannya lebih greng lagi. Kawasan hutan ini lebih rimbun dan lebih sejuk. Kawanan gajah liar kerap terlihat mengikuti alur litasannya. Pun si raja hutan masih sering terlihat di sana. Menegangkan tapi asyik bukan?

Anda bisa bermalam di shelter-shelter yang tersedia di sini, dan tentu saja atas izin dari petugas kehutanan setempat.

Buat yang suka melihat banteng liar di daerah pantai, pelancong bisa mengunjungi Taman Belimbing di daerah paling ujung bagian barat dan selatan Lampung. Lokasi ini dikelola PT Sak Nusantara, dan buat yang jago berburu, bisa mengadu kemampuannya. Karena di daerah ini menyediakan areal berburu. Eit... bukan asal berburu lo, tapi yang boleh diburu hanya babi hutan saja.

Dan buat penyuka arung jeram, wilayah Lampung Barat merupakan surganya. Objek pariwisata arung jeram Way Besai yang berkelok di rute Pekon Fajar Bulan--Pekon Sukananti sejauh 6 kilometer layak dicoba bagi petualang sejati.

Tak perlu repot membawa peralatan karena Dinas Pariwisata Kebudayaan Promosi dan Investasi Lampung Barat telah menyediakan fasilitas rafting (arum jeram) seperti perahu karet, pelampung, dayung, helm dan lainnya. Dinas menyewakan fasilitas rafting lengkap tersebut mulai dari Rp30 ribu/jam. Cukup murah bukan? SAG/E-1

Sumber: Lampung Post, Rabu, 16 September 2009

No comments:

Post a Comment