September 16, 2009

[Liburan Lebaran] One Stop Recreation' 'Gak' Terasa Seharian

WISATA Lembah Hijau ini diciptakan dengan desain one stop recreation. Aneka wahana ditawarkan di lokasi seluas 15 ha ini. Dari yang bersifat outdoor activity, Lembah Hijau menawarkan flying fox, elvis work, burma bridge, wahana war game, airsoft gun, paint ball, climbing wall, dan camping ground.

Di kawasan wisata daerah perbukitan ini juga tersedia outbound kids area, ditambah play ground anak untuk keterampilan aktivitas, dan petualangan bermain anak. Dengan asyiknya aneka permainan itu, gak terasa waktu kita seharian berada di sini.

Lembah Hijau terletak di ujung Jalan Raden Imba Kesumaratu, daerah perbukitan di Kelurahan Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung. Jika dari arah utara, wisatawan dapat mengakses dari Terminal Kemiling, lalu mengambil rute ke arah Perumnas Kemiling.

Dari arah timur, bisa diakses lewat Jalan Agus Salim (sekitar Pasar Induk Bandar Lampung/Tamin ke arah barat). Sedangkan dari arah selatan, jalan perbukitan yang indah dari kawasan Batuputu berada segaris dengan objek wisata ini. "Saat liburan Lebaran nanti masyarakat dengan berbagai hobi bisa datang ke sini. Yang suka berenang bisa menikmati waterboom, yang suka tantangan ada flying fox dan permainan di ketinggian, atau bagi yang suka berkendaraan ada juga sepeda motor roda empat (ATV--auto terrrain vehicle) untuk menjajal kemampuan berkendaraan off road sesungguhnya," kata Manajer Lembah Hijau D.A. Rinni.

Apalagi, kata dia, pada H+2 hingga H+7 Lebaran nanti pengunjung Lembah Hijau akan dihibur oleh artis dangdut, musik country, pop, dan band.

Rini menjelaskan sarana yang kini paling diminati pengunjung adalah waterboom dan ATV. Waterboom terletak di bagian kanan setelah pintu masuk. Hingga kini, waterboom Lembah Hijau masih yang terbesar karena memiliki lima kolam dengan tiga kolam yang memiliki sarana luncuran, torpedo slide, spiral slide, serta water splash pada kolam anak. Pada lingkaran kolam-kolam ini terdapat juga kolam arus. Pengunjung sepertinya akan betah berlama-lama di sini sambil menunggu gelas tumpah, yakni air jatuh yang tumpah dari ember raksasa yang terisi penuh.

Untuk menikmati wahana ini, pengunjung cukup merogoh kocek Rp20 ribu ditambah tiket masuk pada pintu utama Lembah Hijau yakni Rp8.000/orang. Sedangkan untuk menjajal track off road, pengunjung harus mengeluarkan kocek sebesar Rp30 ribu/15 menit.

Lembah Hijau juga melengkapi dirinya dengan mini zoo yang memiliki aneka satwa seperti onta, aneka rusa (totol, timor, dan sambar), aneka burung, aneka ikan, aneka ternak, hingga kuda yang dapat ditunggangi.

Seperti tempat liburan lainnya, lokasi yang diresmikan tahun 2007 ini juga memiliki kafe di setiap zona yang menyediakan aneka makanan dan minuman siap saji.

Di lokasi sejuk ini juga tersedia tempat peristirahatan berupa cottage, mulai dari yang berdesain klasik tradisional dengan bilik bambu sampai modern dengan harga terjangkau. Cottage ini dapat ditempati pengunjung dengan harga mulai Rp300 ribuan.

Selain itu, ada restoran yang menyediakan menu-menu pilihan, plus melayani event-event party seperti ulang tahun, reuni, meeting, dan lain-lain. Sedangkan untuk kapasitas yang menuntut jumlah orang banyak dapat disajikan buffet di gedung anggrek, gedung serbaguna yang bisa dipakai meeting atau seminar juga gala dinner berkapasitas 250 orang.

Tak jauh dari wisata Lembah Hijau, ada Tugu Durian. Sebuah monumen berbentuk buah durian di persimpangan jalan di lokasi Batu Putu, Telukbetung. Tugu tersebut memang sengaja dibangun oleh Pemda Bandar Lampung karena lokasi sepanjang Batu Putu merupakan markasnya durian. Jika sedang banjir durian, hampir di setiap jengkal wilayah tersebut dipenuhi menjual durian. Pun saat langka, ada saja penjual durian yang ditemukan.

Kalau Anda ingin menikmati buah durian yang tak mengecewakan, sebaiknya makan di tempat. Karena penjual akan memilihkan buah yang bagus dan manis. Perjanjiannya, jika buah kurang sedap setelah dicicipi dengan colekan tangan, maka pembeli bisa menolak buah tersebut dan meminta buah lainnya. Jadi, makan buah durian di tempat pun tak seperti membeli kucing di dalam karung. n SAG/MG3/E-1

Sumber: Lampung Post, Rabu, 16 September 2009

No comments:

Post a Comment