BANDARLAMPUNG -- Minat baca warga masyarakat di Provinsi Lampung masih tergolong rendah, antara lain berdasarkan data kunjungan ke perpustakaan tahun 2010 sebanyak 75.381 orang, justru mengalami penurunan sekitar 50 persen pada tahun berikutnya.
"Angka minat baca ini setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan, sehingga perlu adanya upaya dan langkah khusus untuk mengatasi hal tersebut," kata Nellawatty Ningsih, Kabid Pembinaan Arsip dan Perpustakaan Badan Pengelola Arsip Daerah (BPAD) Lampung, di Bandarlampung, Selasa.
Menurut dia, penurunan jumlah pembaca di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Lampung terjadi, mengingat rata-rata pengunjung di perpustakaan itu setiap harinya hanya berkisar 80 orang.
Dia berpendapat, perlu adanya upaya meningkatkan minat baca masyarakat, salah satunya adalah menyediakan buku yang diperlukan di seluruh perpustakaan yang ada di tiap desa di Lampung.
"Kurangnya minat baca ini karena masih minim tersedia buku yang dibutuhkan oleh masyarakat umum maupun pelajar dan mahasiswa," kata dia lagi.
Karena itu, pihaknya segera mengadakan buku yang diperlukan masyarakat, sehingga dapat menunjang peningkatan minat baca di seluruh Lampung.
"Masing-masing desa nantinya akan mendapatkan sebanyak 1.000 judul buku, untuk menumbuhkan minat baca warga. Masyarakat kini tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan buku yang diperlukan," ujar Nellawatty pula.
Pada 2012, kata dia lagi, BPAD Lampung membagikan 70 ribu buku yang akan ditempatkan pada 70 perpustakaan desa di seluruh Lampung.
"Pemberian buku dilakukan bergulir sejak 2008. Pemerintah kabupaten dan kota yang menentukan desa mana saja yang mendapatkan buku, dan untuk tahun ini beberapa daerah yang mendapatkan buku antara lain desa di Pulau Pahawang, wilayah pesisir, maupun daerah yang terpencil," ujarnya.
Dia menegaskan, pengadaan buku yang memerlukan dana mencapai Rp1,6 miliar itu dimaksudkan untuk menunjang aktivitas perpustakaan desa, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan buku yang diperlukan.
"Keberadaan perpustakaan kami harapkan dapat menunjang proses belajar masyarakat, baik belajar secara mandiri maupun otodidak," ujar dia lagi.
Menurut dia, warga yang gemar membaca adalah ciri-ciri masyarakat yang pintar, seperti pepatah "buku adalah jendela dunia".
Sumber: Antara, Selasa, 23 Oktober 2012
"Angka minat baca ini setiap tahunnya cenderung mengalami penurunan, sehingga perlu adanya upaya dan langkah khusus untuk mengatasi hal tersebut," kata Nellawatty Ningsih, Kabid Pembinaan Arsip dan Perpustakaan Badan Pengelola Arsip Daerah (BPAD) Lampung, di Bandarlampung, Selasa.
Menurut dia, penurunan jumlah pembaca di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Lampung terjadi, mengingat rata-rata pengunjung di perpustakaan itu setiap harinya hanya berkisar 80 orang.
Dia berpendapat, perlu adanya upaya meningkatkan minat baca masyarakat, salah satunya adalah menyediakan buku yang diperlukan di seluruh perpustakaan yang ada di tiap desa di Lampung.
"Kurangnya minat baca ini karena masih minim tersedia buku yang dibutuhkan oleh masyarakat umum maupun pelajar dan mahasiswa," kata dia lagi.
Karena itu, pihaknya segera mengadakan buku yang diperlukan masyarakat, sehingga dapat menunjang peningkatan minat baca di seluruh Lampung.
"Masing-masing desa nantinya akan mendapatkan sebanyak 1.000 judul buku, untuk menumbuhkan minat baca warga. Masyarakat kini tidak perlu jauh-jauh untuk mendapatkan buku yang diperlukan," ujar Nellawatty pula.
Pada 2012, kata dia lagi, BPAD Lampung membagikan 70 ribu buku yang akan ditempatkan pada 70 perpustakaan desa di seluruh Lampung.
"Pemberian buku dilakukan bergulir sejak 2008. Pemerintah kabupaten dan kota yang menentukan desa mana saja yang mendapatkan buku, dan untuk tahun ini beberapa daerah yang mendapatkan buku antara lain desa di Pulau Pahawang, wilayah pesisir, maupun daerah yang terpencil," ujarnya.
Dia menegaskan, pengadaan buku yang memerlukan dana mencapai Rp1,6 miliar itu dimaksudkan untuk menunjang aktivitas perpustakaan desa, sehingga masyarakat tidak kesulitan mendapatkan buku yang diperlukan.
"Keberadaan perpustakaan kami harapkan dapat menunjang proses belajar masyarakat, baik belajar secara mandiri maupun otodidak," ujar dia lagi.
Menurut dia, warga yang gemar membaca adalah ciri-ciri masyarakat yang pintar, seperti pepatah "buku adalah jendela dunia".
Sumber: Antara, Selasa, 23 Oktober 2012
No comments:
Post a Comment