September 16, 2013

[Surat Pembaca] Bahasa Lampung Punah?

MAK ganta kapan lagi, mak ram sapa lagi. Begitu saya dengar berulang-ulang dari berbagai pihak. Itulah semangat untuk melestarikan bahasa dan budaya Lampung.

Tapi, lihatlah realitas yang terjadi hari ini. Bagaimana adanya kecenderungan dari para pihak di Lampung untuk "menguburkan" bahasa Lampung. Beberapa hal.


Universitas Lampung (Unila) memulainya dengan menghilangkan Program Studi D-3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Lampung. Seharusnya, begitu D-3 menghilang segera diganti dengan S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Lampung. Entah mengapa S-1 Pendidikan Bahasa Lampung tak kunjung lahir di Lampung.

Yang kedua, dalam proses sertifikasi guru, ternyata tidak tercantum sertifikasi untuk guru bahasa Lampung. Ini memang ada kaitannya dengan syarat sertifikasi adalah harus S-1. Ini jelas diskriminasi dan mendorong peniadaan guru bahasa Lampung yang pada gilirannya memarginalkan bahasa Lampung.

Lalu, yang paling telak adalah ternyata kurikulum 2013 tidak mengakomodasi pelajaran Bahasa Lampung untuk sekolah dasar. Anehnya, ini hanya berlaku untuk Lampung dikarenakan sempitnya pola pikir pemangku pendidikan di Lampung. Sementara bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Bali ternyata tetap diajarkan ke siswa SD.

Agaknya semua pihak perlu segera duduk bersama untuk menyelamatkan bahasa Lampung. Tidak bisa melestarikan bahasa Lampung hanya dengan memperbanyak slogan-slogan kosong tanpa tindakan nyata.

Mak ganta kapan lagi, mak ram sapa lagi semoga bukan pemanis bibir belaka, tapi tak pernah mewujud dalam realitas.

Saniah Bahren,
Kedamaian, Bandar Lampung

Sumber: Lampung Post, Senin, 16 September 2013

No comments:

Post a Comment