August 22, 2010

Pesawaran Inventarisasi Sastra Lampung

Pesawaran, Lampung, 22/8 (ANTARA)- Pemerintah Kabupaten Pesawaran akan menginventarisasi sastra dan kebudayaan Lampung yang ada di daerah setempat.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesawaran, Mahmud Yunus, mengatakan, di Pesawaran, Minggu, inventarisasi itu dimaksudkan untuk melestarikan sasta dan budaya Lampung.

Ia mengatakan saat ini sastra Lampung atau kebudayaan daerah Lampung semakin hari kian menghilang tanpa adanya penerus yang dapat melestarikannya.

"Sastra Lampung adalah sastra yang menggunakan bahasa Lampung sebagai media kreasi, baik sastra lisan maupun sastra tulis," kata dia.

Sastra Lampung, sambung dia, memiliki kedekatan dengan tradisi Melayu yang kuat dengan pepatah-petitih, mantera, pantun, syair, dan cerita rakyat.

Untuk itu, kata dia lagi, kebudayaan yang sangat indah dan dapat dijadikan sarana promosi daerah tersebut kepada dunia luar atau daerah lain.

Menurut dia, pencatatan atau pendataan akan berguna untuk mengembangkan serta melestarikan kebudayaan tersebut agar tidak begitu saja mengalami kepunahan.

"Sastra Lampung yang saat ini hampir punah harus terus dilestarikan dan dikembangkan seperti kesenian warahan atau sastra tutur yang cukup menarik," jelas dia.

Selain itu, lanjut dia, sastra daerah lainnya seperti wawancan juga akan terus kami tingkatkan pengenalannya kepada masyarakat, baik melalui sekolah maupun media.

Sementara itu, salah satu tokoh adat di daerah itu, Haris Fadilah mengatakan, sastra-sastra Lampung akan terus dikembangkan agar dapat tetap eksis dan lestari sehingga generasi muda lebih memahami arti kebudayaan daerah asalnya.

"Semakin sedikitnya generasi muda di Provinsi Lampung yang mengenal budaya daerahnya, sangat mengkhawatirkan," katanya.

Ia mengatakan pelestarian sastra lisan Lampung harus seiring dengan upaya-upaya pengembangan sastra Lampung modern dan kontemporer dengan memperbanyak teks sastra berbahasa Lampung.

Upaya pengembangan sastra Lampung, menurut dia, dapat dimulai dengan penerjemahan karya sastra dari bahasa lain ke bahasa Lampung, selain menciptakan karya sastra asli Lampung.

Sumber: Antara, 22 Agustus 2010

No comments:

Post a Comment