August 24, 2010

Wisata: Pulau Balak, Tempat Pelarian dari Kepenatan...

MEREKA yang pernah menyaksikan The Beach yang dibintangi aktor Leonardo Dicaprio pasti terkesan dengan keindahan Pulau Phi Phi. Pulau kecil di Thailand ini sangat terkenal dengan keindahan teluk pantai dan bukit-bukit kapurnya.

Pulau Balak di ujung selatan Kabupaten Pesawaran, Lampung, sedikit banyak memiliki kemiripan dengan Phi Phi. Setidaknya, dalam hal keindahan pasir putih dan laut yang jernih berwarna pirus (hijau kebiru-biruan) dan tempatnya yang sepi.

Seperti di Phi Phi, berada di Pulau Balak seolah pengunjung akan merasakan sensasi berada di pulau pribadi. Sepi, jauh dari ingar-bingar. Tidak ada desing suara motor ataupun jetski yang memecah kesunyian. Yang terdengar sesekali hanya suara speed boat yang melintas mengantar penumpang.

Selebihnya, yang sering terdengar hanyalah deru ombak, desir angin di pohon kelapa atau bakau, dan kicau burung camar atau ocehan elang laut. Pulau Balak seolah menjadi tempat pelarian yang ideal untuk menghilangkan kepenatan.

Di bagian selatan pulau ini terdapat hamparan pasir putih yang bersih. Pantainya landai, jauh membentang hingga hampir ke tengah laut. Ini sangat cocok untuk berenang atau sekadar berendam merasakan jernihnya air laut.

Dari sini bisa menyaksikan bentangan bukit di Punduh Pedada, Pesawaran, yang seolah mengelilingi pulau ini. Di sekitarnya terlihat gugusan pulau kecil lainnya, semacam Pulau Lunik dan Pulau Helau. Jika bosan dengan Pulau Balak, kita bisa singgah ke pulau-pulau kecil ini cukup dengan sampan.

Di bagian utara pulau ini terdapat hamparan pantai berbatu karang. Kerang-kerang berukuran raksasa banyak terlihat di sini. Lokasi ini juga memiliki hamparan terumbu karang yang masih relatif baik, lengkap dengan ikan-ikan karangnya. Cocok untuk menyelam.

”Menyenangkan bisa menyelam di sini. Lautnya tenang dan jernih. Tadi saya melihat ikan nemo (ikan badut) dan ikan berukuran besar lainnya. Bahkan, saya tadi juga berjumpa seekor ubur-ubur raksasa yang lebih besar ukurannya dari kepala Anda!” ungkap Lizzie Pinard (27), ekspatriat asal Inggris, dengan penuh antusias.

Ia kagum dengan keheningan suasana di Pulau Balak dan sekitarnya. Bahkan, tidak seperti di laut pada umumnya, ombak di wilayah ini sangat tenang. Diakui, keindahan ini tidak ditemui di negara lainnya, baik di Kepulauan Karibia maupun Thailand.

Ikan hiu

Namun, di balik ketenangan air laut di sini, sama seperti di Pulau Phi-Phi, di sekitar pulau ini juga kerap dijumpai ikan hiu. Namun, tidak perlu khawatir, hiu-hiu yang hidup sini masih berukuran kecil. Mereka tidak memangsa manusia.

Sebaliknya, masih di bagian pulau ini, hiu-hiu kecil itu dibudidayakan bersama-sama ikan kerapu oleh pemilik pulau ini. Budidaya ikan hiu ini menjadi daya tarik lain dari pulau itu.

Ada beberapa bangunan yang dapat digunakan untuk menginap ataupun berbilas. Saat ini, di bagian barat pulau tengah dibangun sebuah dermaga baru untuk menunjang infrastruktur pariwisata.

Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung harus menyewa speed boat Rp 300.000-Rp 400.000 dari Dermaga Ketapang per hari. Satu perahu bisa diisi enam penumpang.

Namun, bagi yang ingin menghilangkan kepenatan serta merasakan sensasi ke pulau ”pribadi”, tentu dana sebesar itu tidak ada bandingannya. (jon)

Sumber: Kompas, Selasa, 24 Agustus 2010

No comments:

Post a Comment