BANDARLAMPUNG (Lampost): Budaya tulis-menulis siswa dari luar Kota Bandar Lampung kini meningkat. Kreativitas itu biasanya tertuang dalam laporan karya tulis atau majalah dinding (mading) yang terdapat pada kegiatan ekstrakurikuler.
Dalam laporan karya tulis, bahan-bahan, dan referensi didapat dari hasil kunjungan karya wisata yang telah diprogramkan pihak sekolah. "Laporan karya tulis ditujukan pada siswa-siswi agar mereka memperoleh wawasan tentang dunia di luar sekolah," kata Kepala SMPN 1 Gisting, Tanggamus, Jahron, saat memimpin kunjungan karya wisata siswa-siswinya ke Harian Umum Lampung Post, Kamis (31-1).
Dalam waktu sehari, pihaknya juga berkunjung ke Museum Lampung dan Taman Wisata Lembah Hijau. Beberapa wawasan bisa didapat melalui diskusi dan pengamatan, seperti sejarah dan jurnalistik. "Mereka belajar mengenai benda-benda bersejarah, khususnya yang ada di Lampung," tambah Jahron.
Selain berwisata di dalam provinsi, sebagian siswa-siswi berbeda kelompok juga berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Monas, dan Ancol Jakarta.
Sebanyak 164 siswa tersebut mengikuti pemaparan materi yang disampaikan Pemimpin Redaksi Lampung Post Djadjat Sudradjat dan Redaktur Pendidikan Wiwik Hastuti. "Beberapa nilai yang menjadikan berita layak siar adalah kedekatan, aktualitas, ketokohan, keunikan, dan magnitude atau kebesaran," jelas Djadjat.
Ada beberapa hal yang ditanyakan dua siswi kelas VIII, masing-masing Fauziah dan Inazah Rani. "Seperti apa kriteria puisi dan cerpen?" tanya Ina, sapaan Inazah Rani.
Djadjat mengatakan, "Kriteria puisi dan cerpen salah satunya adalah yang bisa menginspirasi orang banyak."
Setelah berdiskusi, para siswa kemudian mengunjungi melihat dapur Redaksi Lampung Post yang terdiri dari ruang redaksi, setting, promosi, sirkulasi, dan percetakan. Hasil diskusi dan pengamatan tersebut disusun menjadi karya tulis yang menjadi salah satu syarat mengikuti ujian nasional (UN). n */S-2
Sumber: Lampung Post, Jumat, 1 Februari 2008
No comments:
Post a Comment