BANDAR LAMPUNG (Lampost): Geliat dunia kepariwisataan di Provinsi Lampung ditentukan dengan banyaknya travel agent (agen perjalanan) yang membuka paket kunjungan ke berbagai objek wisata unggulan. Namun, kenyataannya, masih sedikit travel agent yang melakukan hal itu, mereka lebih banyak pada usaha ticketing.
Kepala Subdinas Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Lampung Reni Utari Rusdi mengatakan kini bisa dihitung dengan jari perusahaan travel agent yang membuka paket kunjungan kepada wisatawan untuk bertandang ke berbagai obyek wisata unggulan di Lampung.
"Berdasar pada catatan kami, paling tidak Elendra dan Arie Tour yang terus eksis membuka paket wisata kepada wisatawan. Begitu juga Mahligai dan Puspa Tour yang baru beberapa hari lalu sudah memberangkatkan wisatawan dari luar negeri ke Way Kambas," kata Reni di Bandar Lampung, Minggu (3-2).
Sedangkan usaha travel agent lain, menurut Reni, lebih banyak memfokuskan penjualan tiket. "Meskipun itu tidak salah, seharusnya juga mereka memikirkan bagaimana menjual berbagai objek wisata di Lampung kepada wisatawan dalam satu bentuk paket wisata."
Sebelum era reformasi, untuk membangun perusahaan travel agent tidaklah mudah. Pemohonnya harus mendapatkan persetujuan Dirjen Pariwisata lebih dahulu. Pemerintah harus melihat keseriusan dari perusahaan tersebut untuk menjual paket wisata. Akan tetapi, yang ada sekarang jauh berbeda.
Penyebab hal itu terjadi, kata Reni, karena persoalan lemahnya SDM. Selain itu, biasanya agen perjalanan yang menjual paket wisata lebih banyak memiliki jaringan lewat IT sehingga bisa menjadi perusahaan travel karena mendapatkan "muntahan" wisatawan dari daerah lain. Sedangkan yang tidak memiliki jaringan akan kesulitan menjual paket wisata. n TYO/K-1
Sumber: Lampung Post, Senin, 4 Februari 2008
No comments:
Post a Comment