February 1, 2008

Sastra Daerah: Udo Z. Karzi Raih Hadiah Rancage 2008

BANDUNG (Lampost): Buku antologi sajak Mak Dawah Mak Dibingi (Tak Siang Tak Malam) karya Udo Z. Karzi, nama pena wartawan Lampung Post Zulkarnain Zubairi, mendapat Hadiah Sastera Rancage 2008 dalam pengumuman yang disampaikan Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage di Aula Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung, Kamis (31-1).

"Hadiah ini dapat menjadi momentum mengembangkan dan melestarikan bahasa Lampung. Kami berharap penerbitan buku berbahasa Lampung bisa menjadi tradisi baru intelektual di Lampung," kata Hawe Setiawan, Sekretaris Yayasan Kebudayaan Rancage, seusai membacakan pengumuman Hadiah Sastra Rancage 2008.

Pengumuman digelar bersamaan dengan perayaan 70 tahun Ajip Rosidi, sastrawan yang juga pendiri Yayasan Kebudayaan Rancage.

Acara dimeriahkan pembacaan puisi oleh penyair Rendra, Taufiq Ismail, Godi Suwarna, dan Ganjar Kurnia, serta diisi dengan diskusi buku autobiografi Ajip Rosidi, Hidup Tanpa Ijazah: Yang Terekam Dalam Kenangan, yang menampilkan pembicara Rosihan Anwar dan Setia Permana, dengan moderator Ahmad Syubhanuddin Alwy.

Dalam seremoni acara itu dibeberkan bagaimana Ajip Rosidi mendirikan Yayasan Kebudayaan Rancage dan berkiprah untuk melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada di Nusantara.

Menurut Hawe, Hadiah Sastera Rancage mulai diberikan untuk sastra berbahasa daerah pada 1989, diawali dari sastra berbahasa Sunda. Tahun 1994, Ajip Rosidi bersama Yayasan Kebudayaan Rancage memperluas penghargaan menjadi sastra berbahasa Sunda dan Jawa. Pada 1997, Hadiah Rancange diperluas lagi untuk sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. "Sastra berbahasa Lampung baru diberi penghargaan tahun ini. Semoga tahun depan tetap dapat penghargaan," kata dia.

Selain buku Udo Z. Karzi, Hadiah Sastera Rancage 2008 juga diberikan untuk karya sastra berbahasa Sunda, Jawa, dan Bali. Untuk penulisan sastra Sunda, penghargaan diberikan kepada penyair Godi Suwarna untuk ketiga kalinya lewat novel Sandekala (Kelir, 2007). Sebelumnya, Godi menerima hadiah yang sama untuk kumpulan puisi Blues Kere Lauk (1993) dan Serat Sarwasatwa (1996) untuk kumpulan cerita pendek. Sedangkan untuk bidang jasa, dalam pengembangan bahasa dan sastra Sunda, diterima oleh R. Dadi Danusubrata, Pimpinan Teater Sunda Kiwari.

Untuk sastra Jawa, penghargaan diterima oleh Bledeg Segara Kidul, kumpulan puisi karya Turiyo Ragilputra, serta bidang pengembangan bahasa dan sastra Jawa diterima oleh Sriyono. Untuk sastra Bali, penghargaan diterima oleh I Nyoman Manda lewat roman Depang Tiang Bujang Kayang-kayang. Sedangkan untuk bidang jasa dalam mengembangkan bahasa sastra Bali diterima oleh I Made Saatjana.

Mereka masing-masing mendapat piagam dan uang senilai Rp 5 juta, yang akan diberikan dalam sebuah acara khusus.

Yayasan Rancage juga memberikan Hadiah Sastra Samsudi untuk penulis cerita anak-anak terbaik dalam bahasa Sunda. Hadiah berupa piagam dan uang Rp 2,5 juta tersebut, diterima oleh Ai Koraliati untuk cerita anak-anak Catetan Poean Rere. n HUT/U-2

Sumber: Lampung Post, Jumat, 1 Februari 2008

1 comment:

  1. Kunjungi http://teater-sandekala.blogspot.com/ blog pementasan teater Sandekala

    ReplyDelete