BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dua perupa Lampung, Pulung Swandaru dan Subardjo, terpilih sebagai peserta pameran besar seni rupa Indonesia 2008 yang akan digelar di Galeri Nasional Jakarta, 21 Mei--6 Juni 2008. Pameran tersebut digelar sebagai peringatan satu abad kebangkitan nasional.
Pulung Swandaru mengatakan pemilihan peserta pameran tersebut dilakukan melalui seleksi oleh empat kurator lukisan nasional. Dari seluruh Indonesia, dipilih 100 perupa ikut acara tersebut.
"Saya terpilih karena memiliki kekritisan terhadap fenomena sosial yang mewarnai bangsa Indonesia sejak 1908 hingga sekarang. Kebetulan karya-karya saya selalu berbicara tentang perubahan-perubahan atau fenomena yang terjadi di masyarakat. Mungkin itu salah satu alasan saya dipilih menjadi peserta," kata Pulung, Minggu (24-2) .
Setiap perupa yang terpilih diperbolehkan menampilkan satu karya, baik karya baru maupun karya lama. Pulung merencanakan membawakan sebuah karya baru berjudul Merahnya Merah Putih.
Menurut Pulung, karya tersebut menampilkan visualisasi sebuah batu zamrud yang berlubang menganga dan retak-retak. Sebagai bentuk kritik, kondisi retak-retak mengibaratkan kondisi masyarakat Indonesia yang bersikap acuh tidak acuh, skeptis terhadap segala permasalahan, serta sikap diam masyarakat Indonesia terhadap segala masalah.
Selanjutnya, retak-retak itu akan menimbulkan lubang menganga. "Gambaran ini berarti perpecahan di antara masyarakat sudah tidak terelakkan sehingga di antara masyarakat sendiri muncul lubang yang memisahkan, tidak lagi menyatukan masyarakat Indonesia," ujar Pulung.
Untuk mencegah perpecahan tersebut, disetiap retakan dibalut warna merah. Balutan merah menandakan persatuan. Merahnya Merah Putih ada di balutan itu.
Pulung mengatakan sebelum mengirim karya tersebut, dia dan Subardjo berencana melakukan bedah karya di Bandar Lampung. "Kami juga berencana melakukan diskusi seni rupa untuk mengawali pameran besar di Jakarta tersebut." n TYO/K-2
Sumber: Lampung Post, Senin, 25 Februari 2008
No comments:
Post a Comment