BANDAR LAMPUNG--Luar biasa. Demikian kalimat yang meluncur dari Kepala Kantor Bahasa Provinsi Lampung Agus Sri Danardana saat menyaksikan penampilan para siswa dalam penutupan Bengkel Sastra: Musikalisasi Puisi untuk Siswa SMA Se-Provinsi Lampung, Kamis (14-2).
Dalam keharuannya ia menyampaikan pesan kepada seluruh peserta, guru, dan pelatih agar tidak memutuskan tali silaturahmi yang telah terjalin dalam pelatihan ini. "Penampilan mereka sangat luar biasa. Ternyata mereka mampu mengapresiasi musikalisasi puisi dengan baik," ujar dia. Hal senada disampaikan pelatih musikalisasi puisi Fredie Arsie dan putrinya Devi Syahni dari Deavies Sanggar Matahari Jakarta.
Ia mengaku sangat takjub melihat kemauan dan kemampuan para peserta yang masih duduk di bangku sekolah tersebut. "Para peserta memiliki kreativitas sangat baik. Juga semangat tinggi baik saat pelatihan hingga penutupan," kata Devi Syahni.
Ia mengungkapkan musikalisasi sangat lekat dengan persoalan penafsiran, komposisi musikal, keselarasan, serta kekompakan vokal dan suara alat musik. "Yang utama visi musikalisasi puisi ini adalah ingin menyampaikan kesan dan pesan kepada penikmatnya," ujar dia.
Penutupan Bengkel Sastra ini diawali dengan penampilan para peserta yang mengapresiasi karya dalam musikalisasi puisi yang apik. Penampil perdana dari SMA Taman Siswa Bandar Lampung yang menyanyikan puisi bertajuk Ke Mana Ombak akan Menepi karya M. Udaya Syamsudin. Harmonisasi musik yang dijalin sudah sangat baik.
Dilanjutkan SMAN 1 Seputih Agung, Lampung Tengah, yang juga mengusung puisi karya M. Udaya Syamsudin. Meski demikian, harmonisasi serta hasil kreativitas yang ditampilkan sangat berbeda. Tetapi keduanya tampil cukup kompak.
Menyusul SMAN 1 Natar, Lampung Selatan, membawakan puisi berjudul Pesan Bumi karya Munawar Syamsudin. Kemudian dilanjutkan SMAN 2 Bandar Lampung membawakan puisi Nyanyian Seekor Burung karya Pepi Epiyana. Lalu SMAN 11 Bandar Lampung membawakan puisi Ke Mana Ombak akan Menepi karya M. Udaya Syamsudin. Penampil terakhir SMAN 14 Bandar Lampung menyuguhkan puisi Pesan Bumi karya Munawar Syamsudin.
Heru Susanto, guru SMAN 1 Seputih Agung mengaku senang mengikuti kegiatan bengkel sastra. "Ilmu yang saya peroleh selama mengikuti bengkel sastra sangat berguna dan akan ditularkan kepada para siswa agar musikalisasi puisi dapat membumi di Lampung," ujar dia.
Sementara salah seorang peserta Rio Ulfia H. dari SMAN 1 Natar mengharapkan kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini saja. "Mudah-mudahan dapat berlanjut untuk menggali potensi sastra yang lebih dalam lagi," ujar dia. TYO/S-2
Sumber: Lampung Post, Sabtu, 16 Februari 2008
No comments:
Post a Comment