January 22, 2009

Festival Durian 2009 (1): Cerita Durian Putra Alam untuk Wisatawan

BANDAR LAMPUNG--Dahulu, Lampung dikenal sebagai daerah penghasil durian. Kini, citra itu hampir tak ada. Meski ketika sedang musimnya durian dijajakan hampir di setiap tempat, kebanyakan yang dijajakan bukan durian dari Lampung, melainkan dari Sumatera Selatan.

Sebelumnya di sentra-sentra penghasil durian seperti Sukadanaham, Batuputu, dan sekitarnya selalu banjir durian saat musim. Namun, kini tidak lagi. Memang ada yang dijajakan, tetapi tidak semuanya berasal dari wilayah itu. Ada juga yang berasal dari wilayah lain.

Bahkan varietas durian asli Bandar Lampung seperti durian putra alam--yang hanya tumbuh di wilayah Batuputu dan sekitarnya--saat ini tidak mudah untuk didapat. Padahal durian ini dikenal sangat enak.

Biasanya, menjelang akhir tahun durian-durian varietas ini ada yang dijajakan di wilayah Batuputu dan sekitarnya. Namun saat ini hingga awal tahun, durian putra alam tak bisa dijumpai, apalagi dinikmati.

"Memang musim durian saat ini sangat jelek. Biasanya menjelang akhir tahun sudah berbuah. Namun saat ini durian jenis ini baru berbuah," kata Ahmad Sibli Rais, Ketua Panitia Festival Durian 2009 Selasa (20-1).

Sibli yang Ketua Yayasan Wisata Alam Lampung (Yawisal) mengatakan semakin sulitnya mendapatkan durian putra alam ini juga menjadi salah satu latar belakang digelarnya festival durian ini.

"Rasa durian putra alam sangat khas dan enak," kata Sibli yang ditemui di lokasi Wisata Batuputu, tempat digelarnya Festival Durian 2009. Kelebihannya, warna buahnya kuning mentega, dagingnya tebal, dan bijinya kecil. Selain itu rasanya khas.

Namun, semua kelebihan durian putra alam itu hanya ada di angan-angan. Para wisatawan yang datang ke festival hanya disuguhi cerita soal nikmatnya rasa durian putra alam. Mereka tak pernah disuguhi seperti apa durian putra alam yang hebat itu. Pasalnya, durian jenis itu baru berbuah.

Sibli mengakui kondisi tersebut. Namun, dia berjanji wisatawan yang datang tidak akan kecewa. Pasalnya, durian sebagai bahan utama berbagai kegiatan disiapkan oleh panitia.

"Meski bukan durian putra alam yang disiapkan, durian yang disiapkan juga tak kalah nikmat," ujarnya.

Andalan

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lampung M. Natsir Ari mengatakan Festival Durian yang digelar sejak 23--25 Januari 2008 ini memang menjadi salah satu andalan Visit Lampung Year (VLY) 2009.

"Event perdana dalam kalender kegiatan wisata Lampung itu direncanakan jadi andalan karena substansinya untuk mengangkat produk pertanian masyarakat," kata Natsir.

Apalagi saat ini Bandar Lampung telah memosisikan daerahnya menjadi sentra durian. Keseriusannya ditandai dengan membangun Tugu Durian di daerah yang menjadi penghasil durian, pasar durian, dan wisata durian, yakni Sukadanaham-Batuputu.

"Kami berharap Tugu Durian itu jangan cukup dibangun, tapi ada kegiatan yang berkaitan dengan pembangunannya itu," kata dia.

Sibli mengatakan Festival Durian 2009 ini sudah menjadi paket wisata nasional yang dijual ke luar negeri. "Saat ini sudah ada turis dari Jepang yang dipastikan hadir dalam FD 2009 ini."

Dia berharap keberadaan festival ini dapat mendongkrak kedatangan wisatawan ke Lampung. Misalnya, pada tahun 2008 jumlah wisatawan yang masuk Lampung mencapai 1,3 juta. Dan dari jumlah itu, sekitar 700 ribu ke Bandar Lampung.

Rata-rata mereka hanya satu sampai dua hari di Lampung. Para wisatawan itu rata-rata mengeluarkan uang sekitar Rp1 juta sehari. "Kalau dikalikan nilai uang yang masuk ke Lampung, lumayan besar," ujarnya.

Tahun ini, lanjutnya, diharapkan jumlah wisatawan meningkat, terlebih dengan adanya Festival Durian ini. Dengan demikian, pendapatan yang didapat dari wisatawan tersebut lebih besar. n TRIHADI JOKO/MUSTAAN/K-2

Sumber: Lampung Post, Kamis, 22 Januari 2009

No comments:

Post a Comment