BUKIT Tinggi, Sumatera Barat. Kota dengan Jam Gadang sebagai ikon itu memang daerah tujuan wisata yang cukup menarik perhatian. Sejak lama, daerah wilayah pegunungan nan sejuk itu selalu didatangi wisatawan, baik domestik maupun dari mancanegara. Kota itu adalah tempat lahir dan besar Ir. Citra Persada, M.Sc.
"Sejak kecil, saya sudah akrab dengan bahasa Inggris. Ayah dan ibu saya guru Bahasa Inggris. Dan sering ada bule (wisatawan mancanegara, red) datang ke Bukit Tinggi kekurangan atau kehabisan uang, mereka datang ke sekolah ayah saya menjadi native speaker atau mengajar. Jadi, saya sangat familier dengan bahasa Inggris," kata istri mantan Bupati Lampung Timur, Irfan Nuranda Djafar, Jumat (2-1).
Latar belakang kehidupan masa kecilnya, kata Citra, sangat berpengaruh terhadap perjalanan hidupnya. Ayah ibunya yang pendidik mengantar mentalitasnya menyatu dengan atmosfer pendidikan. Selain itu, daya dukung lingkungan juga sangat besar. "Orang tua saya sangat mementingkan pendidikan. Dan orang-orang Bukit Tinggi memang sejak lama dikenal sangat banyak yang menuntut ilmu ke Jawa, bahkan ke luar negeri," kata dia.
Selepas SMA di Padang, tahun 1984 ia diterima di Institut Teknologi Bandung pada Fakultas Teknik dengan Jurusan Planologi. Kemampuan menyerap ilmu perencanaan mendorong dosen pembimbingnya, Mira Gunawan, untuk mengajak dalam beberapa penelitian. "Lalu, saya terlibat penelitian untuk pembuatan masterplan pariwisata Indonesia. Saya juga diajak merintis program perencanaan tata ruang pariwisata," kata dia.
Meski lulus sebagaiu sarjana perencana tata kota, ketertarikannya dengan bidang pariwisata sangat besar. Sebab, beberapa tugas penelitian dalam bidang pariwisata telah mengantarnya keliling Indonesia untuk mengobservasi ke tempat-tempat wisata. Salah satunya ke Lampung hingga bertemu dengan seorang jejaka bernama Irfan Nuranda yang kemudian mempersuntingnya menjadi istri.
Diterima menjadi dosen pada Fakultas Teknik Unila, Citra tetap lebih tertarik kepada studi kepariwisataan. Gelar masternya diperoleh pada 1999 di University of Surrey, Guildford, Inggris dengan konsentrasi pada perencanaan dan pembangunan pariwisata. "Memang saya mengajar perencanaan tata kota di Unila. Tetapi, ilmu kepariwisataan menjadi nilai tambah bagi mahasiswa. Sebab, fakultas itu belum ada di Unila."
Sebagai dosen, ia tampaknya masih kekurangan kegiatan untuk menuangkan ilmu dan dinamisnya gerak. Maka, ia masih sangat intens dalam studi dan penelitian dalam bidang tata ruang kota dan masterplan pariwisata untuk beberapa daerah di Lampung. Berbagai simposium, diskusi, seminar, dan kegiatan keilmuan yang bersinggungan dengan bidang tata ruang dan kepariwisataan masih terus diburu dan memburu. Diburu dalam arti dia masih menyempatkan diri mengikuti event-event skala nasional dan regional sebagai peserta. Memburu dalam arti, ia sering diminta untuk menjadi pemateri.
Selain itu, ia juga menjadi ketua Yayasan Sekolah Alam yang mengelola pendidikan tingkat TK dan SD di bilangan Way Huwi, Lampung Selatan. Ia tertarik dengan bidang ini karena ketidakpuasan dengan model sekolah konvensional yang lebih mengedepankan aspek intelligence quotient (IQ). Sementara sisi emotional quotient (EQ) dan spiritual quotient (SQ) kurang mendapat perhatian.
"Ini saya sadari saat saya mau mencarikan sekolah TK untuk anak saya. Maka, saya mencari alternatif. Saya ketemu satu model di Jakarta, lalu saya pelajari, kemudian saya mendirikan sekolah alam. Ini jawabannya," kata ibu tiga anak (satu meninggal dunia) ini.
Tentang harmoni keluarga, meskipun mempunyai suami politisi, Citra mengaku tidak tertarik dengan politik. "Keluarga kami sangat demokratis dan punya komitmen bersama. Kami menjaganya dengan rutinitas sarapan dan makan malam bersama. Kalau makan siang, sulit karena anak saya makan di sekolah dan mobilitas suami saya sangat tinggi. Di meja makan itulah kami bangun komunikasi," kata dia.
Bergerak dinamis dengan prestasi yang cukup luar biasa, Citra Persada hanya punya obesesi sederhana. "Saya hanya takut jika hidup ini tidak bermanfaat bagi orang lain. Demikian pula, saya sangat bahagia jika bisa membantu orang lain dari masalahnya." Sungguh mulia.... n SUDARMONO
Biodata
Nama: Ir. Citra Persada, M.Sc
Pekerjaan: Dosen Fakultas Teknik Unila
Kelahiran: Bukit Tinggi, 8 November 1965
Suami: Ir. Irfan Nuranda Djafar, C.E.S.
Anak:
1. Alifa Farras Irfani (15)
2. Rohyan Syakura (alm.)
3. Anggo Hamidi Syafiq (9)
Pendidikan:
- SD Franciscus Bukit Tinggi (1977)
- SMPN 1 Bukit Tinggi (1981)
- SMAN 2 Padang (1984)
- S-1 Institut Teknologi Bandung(1990)
- S-2 University of Surrey, Inggris (1999)
Organisasi:
- Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Timur (2000--2002)
- Ketua Dekranasda Lampung Timur (2001--2002)
- Ketua Dewan Pendidikan Lampung Timur (2002-2003)
- Ketua Bidang Kerjasama Ikatan Ahli Lanskap Indonesia (AILI) Lampung (1999--2004)
- Ketua Yayasan Sekolah Alam Lampung (2003--sekarang)
- Sekretaris Komite Pariwisata Lampung (2004--sekarang)
- Wakil Ketua I Ikatan Ahli Perencana (IAP) Lampung (2006--sekarang)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 4 Januari 2009
No comments:
Post a Comment