January 23, 2009

Festival Durian Hanya Seremonial

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Festival Durian yang digelar di kawasan Wisata Batu Putu, Jumat (23-1), tidak lebih dari kegiatan seremonial yang ditandai pembukaan acara dan makan durian bersama. Selain jauh dari kemeriahan, festival ini sepi pengunjung.

Tidak satu pun wisatawan terlihat dalam festival yang masuk salah satu program Visit Lampung Year 2009. Pembukaan yang dilangsungkan di Taman Wisata Batu Putu, Jumat (23-1), hanya dihadiri pejabat Pemerintah Kota Bandar Lampung, seratusan tamu undangan, dan masyarakat sekitar. Sama sekali tidak ada wisatawan.

Pembukaan festival durian dimulai pukul 14.00. Para undangan disuguhi penampilan seni dari Himpunan Mahasiswa Lampung Yogyakarta (Hipmala). Setelah acara pembukaan, tamu undangan bersama-sama memakan durian yang disuguhkan panitia. Namun, tidak semua undangan kebagian karena durian sudah habis. Pembukaan festival terkesan hanya seremonial. Hal ini terlihat setelah pembukaan dan acara makan durian bersama, semua tamu undangan dan pengunjung meninggalkan tempat acara.

Durian yang disuguhkan pada acara pembukaan pun tidak lebih dari 200 buah. Awalnya penyelanggara Festival Durian, Yayasan Wisata Alam (Yawisal) Lampung menjanjikan akan menyediakan 1.000 durian.

Festival Durian ini juga terkesan tanpa persiapan. Infrastruktur di kawasan wisata itu belum dibenahi. Jalur masuk menuju Taman Wisata Batu Putu pun masih berlubang.

Kamar mandi di taman wisata juga tidak dilengkapi fasilitas air bersih. Sama sekali tidak ada air di kamar mandi. Panitia hanya menyiapkan satu tangki mobil air bersih untuk pengunjung. Pengunjung dipersilakan menggunakan air dari keran tangki tersebut.

Saat masuk kawasan Taman Wisata Batu Putu, tempat pelaksanaan Festival Durian, sama sekali tidak ada kesemarakan. Pohon-pohon durian di kawasan tersebut tidak satu pun yang berbuah.

Kecewa

Seorang pengunjung, Isbedy Stiawan Z.S. mengaku kecewa dengan penyelenggaraan festival tersebut. Selain tidak meriah, pengunjung festival hanya warga sekitar dan para pejabat undangan.

Menurut dia, panitia penyelengara telah melakukan pembohongan publik. "Panita menjanjikan akan menyediakan 1.000 buah durian dan akan ada 50 wisatawan asing di Festival Durian. Hal yang disampaikan panitia adalah sebuah kebohongan."

Pemerintah Kota, kata Isbedy, sama sekali tidak siap dengan Festival Durian. Dengan konsep acara yang sangat sederhana, Festival Durian tidak pantas menjadi bagian dari Visit Lampung dan Visit Indonesia. "Jika memang tidak siap, lebih baik jangan diadakan," kata Isbedy yang datang sebagai undangan dari panitia.

Sementara itu, Ketua Yawisal Lampung Ahmad Sibli Rais mengatakan tidak semua durian ditampilkan pada acara pembukaan. Durian juga akan ditampilkan pada acara lomba makan dan lomba foto, serta acara penutupan festival.

Menurut dia, Festival Durian akan sangat meriah saat pelaksanaa beberapa lomba. Lomba akan diikuti ratusan peserta.

Sibli tidak mengetahui jumlah pasti peserta yang akan mengikuti lomba durian. "Jumlah peserta lomba akan bertambah pada saat pelaksanaan lomba."

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Fachrudin mengatakan Festival Durian merupakan kegiatan perangsang yang diharapkan bisa menghidupkan potensi agrowisata di Taman Wisata Batu Putu. Batu Putu sangat tepat menjadi daerah agrowisata sehingga masyarakat juga harus mempersiapkan diri menjadi bagian dari daerah wisata. "Daerah agrowisata harus diikuti dengan perubahan perilaku masyarakat. Masyarakat tidak diperbolehkan merusak lingkungan sekutar karena akan merusak potensi agrowisata," kata Fachrudin. n PADLI RAMDAN/K-2

Sumber: Lampung Post, Sabtu, 24 Januari 2009

No comments:

Post a Comment