KRUI (Lampost): Setelah menunggu lebih dari empat tahun, Provinsi Lampung kini memiliki bandar udara (bandara) sipil kedua setelah Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan. Bandara Seray di Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, mulai Rabu (28-9), secara resmi melayani penerbangan komersial.
PENERBANGAN PERDANA. Pesawat terbang komersial Susi Air mendarat perdana di Bandara Seray, Pesisir Tengah, Lampung Barat, Rabu (28-9) pukul 11.25. Ribuan warga antusias menyaksikan kedatangan pesawat yang berangkat dari Halim Perdanakusuma, Jakarta dan berisi 12 penumpang itu, antara lain anggota DPR Nazaruddin Kiemas, Usmawarni Pieter, Wakil Bupati Lambar Dimyati Amin, staf pribadi Bupati Lambar Oking Gandamiharja, dan pengusaha Irfan Nuranda Jafar. (DOKPRI/DUTA SUHANDA)
Pendaratan perdana menggunakan pesawat terbang komersial Susi Air dengan rute Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta—Bandara Seray. Seribuan warga berkerumun di pinggir bandara menyaksikan kedatangan pesawat yang ditumpangi anggota DPR Nazarudin Kiemas, Usmawarni Pieter, Wakil Bupati Lambar Dimyati Amin, staf Bupati Lampung Barat Oking Gandamiharja, pengusaha Irfan Nuranda Jafar, dan penumpang lainnya pukul 11.25. Pesawat kedua mendarat sekitar pukul 13.00.
Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri mengatakan pada prinsipnya Bandara Seray merupakan bandara navigasi dan mitigasi bencana. Di Lampung Barat terdapat patahan Semangko dan menjadi salah satu daerah rawan bencana. "Namun, Bandara Seray juga akan difungsikan sebagai penerbangan umum yang dapat menggeliatkan perekonomian masyarakat Lambar," kata dia.
Apalagi, kata Bupati, berbagai potensi wisata yang dimiliki Lambar yang saat ini menjadi salah satu tujuan kunjungan wisatawan asing, memungkinkan untuk pengoperasian Bandara Seray sebagai bandara umum. Perencanaan Bandara Seray dilakukan sejak 2004 mulai dari pembebasan lahan, pembangunan, hingga penerbangan uji coba kemarin. "Uji coba perdana Bandara Seray menjadi kado terindah bagi Lampung Barat yang merayakan hari jadinya ke-20, 24 September ini.”
Saat ini, kata Mukhlis, dari total luas bandara tidak kurang dari 50 ha, telah dibangun antara lain panjang landasan (runway) 974 x 23 meter, apron 90 m x 80 meter, taxi way 98 meter x 18 meter, gedung administrasi dan jalan akses bandara sepanjang 1.800 meter x 25 meter. Ke depan diharapkan akan terus lakukan pembangunan sehingga dapat difungsikan untuk pendaratan pesawat Boing 737.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah mengeluarkan izin untuk uji coba Bandara Seray oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.
Mukhlis mengatakan diterimanya izin terbang menjadi angin segar bagi Lampung Barat untuk mengembangkan pembangunan daerah. "Hari yang telah ditetapkan untuk diujicobakan Bandara Krui tidak meleset dan membuktikan bahwa pemerintah serius mendengarkan usulan yang disampaikan pemerintah darah melalui satuan kerja yang ditunjuk," kata Bupati.
Menurut dia, semakin cepat Bandara Seray difungsikan, dengan cepat laju pertumbuhan pembangunan Lampung Barat semakin meningkat. Bandara Seray menjadi kebanggaan bagi Lampung Barat karena di Provinsi Lampung baru terdapat dua bandar udara, yakni Radin Inten dan Bandara Seray.
Saya optimistis Bandara Seray yang akan difungsikan itu akan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Lampung Barat, yang pada akhirnya nanti PAD di sektor pariwisata akan meningkat.
Meningkatkan Kesejahteraan
Senada dengan itu, anggota DPR Nazaruddin Kiemas mengatakan Lampung Barat memiliki berbagai potensi wisata, tetapi selama ini masih terisolasi dari transportasi udara sehingga menjangkaunya dari Jakarta membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Uji coba penerbangan Bandara Seray ini diharapkan mampu meningkatkan akses transportasi ke dearah ini. Dari sini akan berdampak pada kesejahteraan rakyat. Selama 53 tahun, saya tinggal di Krui. Saya putra Krui. Kalau dulu berjalan kaki, sekarang pesawat sudah bisa mendarat," kata dia.
Nantinya, ujar Nazaruddin Kiemas, Bandara Seray juga diupayakan untuk penerbangan pesawat kargo dan penumpang sehingga hasil alam Lambar dapat didistribusikan melalui udara dan menjadi transportasi alternatif kunjungan wisawatan ke Lambar. "Kami akan coba perjuangkan supaya Komisi V dapat mengalokasikan anggaran untuk meneruskan penambahan landasan pacu dan infrastruktur pendukung dari APBN supaya kapasitasnya sama dengan bandara yang lain," kata dia.
Daniel, seorang wisatawan asing yang kebetulan hadir dalam kesempatan itu, menyambut gembira keberadaan Bandara Seray. "Jika nanti Bandara Seray sudah dioperasikan untuk penumpang umum, kami akan informasikan kepada wisatawan lain yang ingin berkunjung ke Lampung Barat," kata Daniel. (*/U-2)
Sumber: Lampung Post, Kamis, 29 September 2011 05:19
No comments:
Post a Comment