Oleh H. Bambang Eka Wijaya
"DALAM perjalanan masuk Liwa Jumat (16-9) pagi, Siti Nurbaya—Sekretatis Jenderal DPD RI—melihat anak-anak berangkat ke sekolah dengan wajah ceria!" ujar Umar. "Itu dikemukakan dalam Seminar Daerah Dua Dasawarsa Kabupaten Lampung Barat hari itu. Menurut dia, keceriaan anak-anak di sepanjang jalan itu mencerminkan kenyamanan kondisi sosial-politik dan keamanan daerah tersebut, terutama tak ada konflik yang bersifat ideologis dalam masyarakatnya!"
"Hal itu dikemukakan untuk memperkuat data peringkat nasional daya tarik investasi!" sambut Amir. "Dari 344 kabupaten/kota yang diperingkat, faktor keamanan yang menjadi priotitas teratas untuk investasi, Lampung Barat di peringkat 53. Masuk dalam faktor itu, selain kepastian hukum dan gangguan keamanan, juga budaya daerah, sikap masyarakat, sikap birokrasi! Bahkan dalam rasio anggaran pembangunan dan rutin, Lampung Barat yang Laporan APBD 2010 mencatat prestasi wajar tanpa pengecualian (WTP) berada di peringkat 31. Artinya, anggaran publik dan belanja pegawainya relatif seimbang, sehingga perekonomian masyarakatnya juga bisa membuat anak-anak mereka selalu ceria!"
"Meski begitu, Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri tetap rendah hati. Dalam sambutan di pembukaan seminar, ia ingatkan status kabupatennya masih daerah tertinggal!" tegas Umar. "Segenap jajaran pemerintah daerah dituntut untuk terus bekerja keras meningkatkan kesejahteraan rakyat! Namun menurut Bupati, status daerah tertinggal tidak sepenuhnya buruk! Contohnya, di Kementerian Daerah Tertinggal, ia jumpa bupati yang daerahnya baru keluar dari daftar Daerah Tertinggal, minta agar kabupatennya kembali dimasukkan daftar Daerah Tertinggal! Soalnya, daerah bupati itu kehilangan bantuan pusat cukup besar setelah keluar dari daftar daerah tertinggal!"
"Berbasis sumber daya alam yang cukup dan sumber daya manusia dengan budaya daerah dan sikap masyarakat yang mendukung, menurut Siti Nurbaya, optimalisasi pemanfaatan potensi itu ditentukan oleh perencanaan yang lebih banyak mengajak rakyat bicara!" timpal Amir. "Karena, kata dia, dalam kehidupan berbangsa yang sangat demokratis sekarang, good filling factor—hal-hal yang bisa membuat rakyat merasa senang--bukan saja memperlancar proses pembangunan, tapi juga lebih penting lagi, rakyat merasa benar-benar menikmati hasil pembangunan!"
"Itu bisa menjadi bandingan buat gejala umum di luar Lampung Barat, hasil-hasil pembangunan cuma dinikmati elitenya!" tegas Umar. "Sedang kehidupan rakyat cenderung semakin susah!"
Sumber: Lampung Post, Senin, 19 September 2011
No comments:
Post a Comment