September 11, 2011

Komunitas Bloger: Dari ‘Curhat’ hingga Mendulang Uang

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Aktivitas bloger ataupun pengguna jejaring sosial di dunia maya merupakan fenomena abad ini. Tumbuh bak jamur di musim hujan. Banyak yang memanfaatkan media online mulai dari curahan hati (curhat) hingga mendulang uang jutaan.

Penggiat dunia online ini tentu juga mucul di Lampung. Salah satunya adalah Sony Ferbangkara. Pria berjangut tipis ini merupakan manajer seruit.com. Seruit merupakan salah satu komunitas bloger terbesar di Lampung, tempat bloger Lampung berbagi cerita, ide, dan pengalaman.

Sony mulai menapaki aktivitas di dunia maya sejak tahun 2001. Ketika itu ia mulai mengeblog atau menulis di blog walaupun ketika itu mengaku isi hanya curahan hati ataupun pengalaman pribadinya, mulai dari tulisan tentang dunia komputer hingga tentang wanita ia tuangkan.

"Saya melihat ada bloger yang isinya bahasa Lampung semua, iklan semua. Setelah itu Gery Sugiran A.S. ikut pesta bloger pertama kali 2007. Di situ dikasih tahu kisi-kisi dan visi misi bloger, harus solid, harus punya komunitas. Pulang dari sana, Gery langsung menghubungi untuk buat komunitas," kata Sony berkisah tentang asal mula seruit.com.

Dia melanjutkan pada bulan Oktober, sekitar sepuluh orang bloger Lampung berkumpul di gedung Pusat Komputer Universitas Lampung (Puskom), ada dari media, dosen. Mereka berdiskusi, dan bersepakat untuk membuat komunitas. Namun ketika itu belum ada usulan nama.

Terinspirasi dari pesta bloger, akhirnya tercetus makanan khas Lampung seruit sebagai nama komunitas. Awalnya hanya blog agregasi, semacam semua blog anggota dikumpulkan menjadi satu, isinya beragam. Cuma hanya bertahan hingga 2008. Pada akhir 2008 mereka berpikir untuk membuat publik konten, jadi setiap bloger bisa mengunggah banyak.

"Dengan ide itu saya buat sistemnya, yang memungkinkan setiap orang teregristarasi menulis di seruit. Akhirnya jadilah seruit.com sampai dengan sekarang. Hingga kini hanya berganti template. Namun nama dan pengurus tetaplah dengan orang yang sama," kata dia.

Tulisan yang termuat pun mulai berkembang luas. Semula berisikan curhat kini berkembang menjadi beberapa tema seperti hukum, pemerintahan, pendidikan. Setelah bloger tahun kedua, seruit mempunyai ide blog berkontribusi untuk Lampung.

"Maka moto ngeblog dan berbagi, bersama membangun Lampung. Entah itu kritikan, kita buat aturan supaya tidak ada singgungan antarkelompok. Mei 2010, blog mulai sepi karena kalah dengan jejaring sosial yang mulai booming, terutama Facebook, Twitter, maka terancam matilah komunitas blog ini.

Tahun 2010, Sony mencoba mengubah seruit.com dari komunitas bloger menjadi situs jejaring sosial, bisa add friends, April 2011, maka 1.000 angkanya.

Bagi Sony, manfaat bloger bisa belajar menulis. Dia pernah ikut pelatihan, yang ada di kepala dituangkan semua. Manfaatnya bisa menulis, dan ada komentarnya. Setelah banyak komentar, pelan-pelan Sony belajar menulis berita itu bagaimana, bahasa pun mulai teratur.

Makin ngeblog, makin terbuka wawasannya. "Kekesalan kita sudah mulai teratur, jadi selain belajar menulis kita dapat banyak kawan dan mencerdaskan pola pikir untuk menuangkan pikiran-pikiran," kata dia.

(ABDUL GAFUR/R-1)

Sumber: Lampung Post, 11 September 2011

No comments:

Post a Comment