December 12, 2012

[Fokus] Gunakan Bahasa Ibu dalam Kehidupan Sehari-hari

GUNA menjaga kelestarian etika dan budaya daerah yang ada, masyarakat Lampung Barat yang terdiri dari berbagai suku hingga saat ini tetap menjunjung tinggi bahasa daerahnya dengan cara tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam berkomunikasi di rumah, orang Lampung menggunakan bahasa Lampung, orang Jawa dan Batak masing-masing menggunakan bahasa daerahnya. Suku Lampung bertemu dengan sesama sukunya tetap berkomunikasi menggunakan bahasa daerahnya. Masyarakat suku Jawa juga demikian.


Sebagian besar ibu-ibu, terutama bagi masyarakat suku Lampung di Lampung Barat, bahasa daerah merupakan alat komunikasi yang terus digunakan setiap saat kepada anak-anaknya. Sebab itu, tidak heran jika mendengar anak-anak, terutama dari suku Lampung di Lampung Barat masih kental dengan logat bahasa Lampungnya.

"Masyarakat Lampung Barat yang menggunakan bahasa Indonesia kepada anaknya di rumah hanyalah yang tertentu saja, misalnya salah satu orang tuanya bukan dari suku Lampung seperti saya," kata Seno Susanto, kepala seksi pendidikan dasar Dinas Pendidikan.

Meskipun demikian, ujarnya, istrinya yang berasal dari suku Lampung tetap mengajarkan bahasa Lampung kepada anaknya.

Sejumlah ibu rumah tangga, terutama yang berasal dari suku Lampung lainnya, Heni (35), warga Way Mengaku, misalnya mengaku berkomunikasi kepada anaknya tetap menggunakan bahasa daerah (Lampung) walaupun salah satu orang tuanya bukan orang Lampung.

Hal ini dimaksudkan untuk mengajarkan bahasa daerah bagi anaknya dengan maksud agar anaknya menguasainya apalagi bahasa Lampung juga dipelajari di sekolah. Masyarakat Lampung Barat yang bukan dari suku Lampung sedikit demi sedikit juga tetap mempelajarinya untuk kemudian diajarkan kepada anaknya.

Hal ini dikarenakan bahasa Lampung sejak lama merupakan salah satu kurikulum muatan lokal yang diterapkan atau dipelajari di sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

"Dengan dilaksanakannya kurikulum muatan lokal berupa bahasa daerah yaitu bahasa Lampung di semua sekolah ini, mau tidak mau orang tua tetap mengajarkan bahasa daerah itu kepada anak-anaknya," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Lampung Barat Yurzi, mendampingi Kepala Dinas Nukman, kemarin.

Yurzi menjelaskan seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, penggunaan bahasa daerah tidak dapat dipungkiri bahwa bahasa daerah itu mulai sirna.

Namun, hal yang seperti ini dapat dikatakan hanya berlangsung bagi daerah yang penduduknya sudah pesat atau daerah tertentu saja, tempat sebagian besar umumnya menggunakan bahasa Indonesia.

Yurzi menambahkan kurikulum muatan lokal dengan memberlakukan pembelajaran bahasa daerah, yaitu bahasa Lampung di sekolah itu merupakan salah satu upaya untuk melestarikan adat istiadat budaya melalui bahasa daerah.

Selain melaksanakan kurikulum bahasa daerah di sekolah, di lingkungan Pemkab Lampung Barat sebelumnya pada setiap Jumat, dalam setiap kegiatan, juga telah dibiasakan untuk menggunakan bahasa daerah. (ELI/D-2)

Sumber: Lampung Post, Rabu, 12 Desember 2012

No comments:

Post a Comment