December 23, 2012

[Perjalanan] Meriahnya Festival Way Kambas

FESTIVAL Way Kambas ke-12 dibuka kemarin. Resor di tengah hutan lindung itu tiba-tiba gegap gempita oleh ratusan orang yang terkagum-kagum menikmati berbagai atraksi dan keindahan alam.

Menuju Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung Timur, Sabtu (22-12), suasana jalan memang terasa berbeda. Sejak pagi, mobil-mobil berseliweran masuk ke lokasi menyusuri jalan aspal berkelok-kelok yang tidak terlalu lebar.


Perkampungan yang dilintasi antara Tridatu dan hampir masuk kawasan TNWK di Plang Ijo tidak berbeda dengan desa-desa lain di Lampung Timur. Bahkan, tanda-tanda bahwa di dalam nun jauh di hutan kawasan sana ada keramaian juga tidak terasa.

Namun, nyatanya, di lokasi yang sengaja dibangun pada posisi tengah hutan itu, satu tempat untuk rekreasi ada keramaian.

Pada Sabtu (22-12), saat Festival Way Kambas ke-12 digelar, suasana jauh lebih meriah ketimbang hari-hari biasa. Festival yang masih berlangsung hingga hari ini memang menjadi istimewa bagi pengunjung.

Jika pada hari-hari biasa setiap pertunjukan istimewa harus disewa oleh pengunjung, hari-hari festival ini gratis. Pengunjung bisa menikmati suasana meriah dan atraksi-atraksi spektakuler dari aneka satwa di TNWK.

Agenda Festival Way Kambas itu berhasil mengalirkan pengunjung ke taman yang jaraknya sekira 150 kilometer dari Bandar Lampung ini. Kendaraan pejabat, pegawai, pengisi acara, penggembira, dan penonton konvoi masuk lokasi.

Di dalam, berbagai format acara sudah disiapkan. Saat Bupati Lampung Timur Erwin Arifin memukul gong tanda dibukanya festival, saat itu pula berbagai atraksi ditampilkan.

Adalah Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Risky Handayani yang memberi apresiasi dan dukungan untuk agenda ini. Ia mengingatkan agar pemerintah daerah memberi perhatian lebih kepada sektor pariwisata. Sebab, keunikan dan potensi wisata bisa menjadi jembatan mengenalkan daerah.

?Kabupaten Lampung Timur ini belum tentu dikenal secara internasional jika tidak ada TNWK. Saat ada badak sumatera melahirkan di sini beberapa bulan lalu, seluruh dunia mengingat Lampung Timur,? kata dia.

Beberapa pejabat ikut mendengarkan pesan Dirjen ini kemarin. Antara lain, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Gatot Hudi Utomo, Wakil Bupati Tulangbawang Heri Wardoyo, Rektor Unila Sugeng P. Harianto, dan hampir seluruh pejabat Pemkab Lampung Timur.

Berbagai kesenian tradisional ikut memeriahkan festival ini. Ada tari melinting khas Lampung Timur yang menyambut tetamu dengan gemulainya. Ada tari saman dari Aceh yang rampak dan bersemangat, tari piring dari Sumatera Barat yang lihai, dan lainnya. Dan yang terlihat heboh, adalah hadirnya ogoh-ogoh khas Bali, boneka raksasa seram yang diusung dengan kemeriahan musik dan penarinya.

Yang khas dari Festival Way Kambas adalah atraksi satwa khas TNWK, yakni gajah. Aneka permainan dan ketangkasan ditunjukkan oleh gajah-gajah binaan sekolah gajah TNWK. Yakni, gajah menari, gajah bermain sepak bola, gajah berjalan menggunakan dua kaki, dan naik kereta ditarik gajah, dan lainnya.

Bupati Erwin Arifin mengaku bangga dengan adanya TNWK di Lampung Timur. Ia berkomitmen akan menjaga kebanggaan ini dengan ikut merawat dan memperbaiki berbagai infrastruktur yang bisa dilakukan oleh pihaknya. Ia juga berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk bisa mengenalkan aset dunia yang berada di Lampung Timur itu agar bisa lebih dikenal dunia.

?Kami akan melakukan berbagai perbaikan, seperti jalan menuju TNWK dan fasilitas umumnya,? kata dia.

Erwin menambahkan melalui Festival Way Kambas XII ini, pihaknya mempromosikan Kabupaten Lampung Timur sebagai daerah wisata yang menarik aman dan nyaman. Selain itu, untuk melestarikan kebudayaan dan kepariwisataan serta memotivasi pemangku kepentingan (stakeholder), yang terkait dalam menggeliatkan kunjungan wisatawan.(AGUS SUSANTO/M-1)
Sumber: Lampung Post, Minggu, 23 Desember 2012
           





No comments:

Post a Comment