CIREBON--Satrawan Isbedy Stiawan Z.S. membacakan sajak yang terangkum dalam antologi Surat Kematian sebelum diskusi di Dewan Kesenian Cirebon (DKC), Jumat (7-11) malam lalu.
Sastrawan Lampung ini membacakan puisi Surat Kematian, Aku Sajadah, Malin, dari Cerita lain, Kita Jalan Bersama?. Antologi itu segera diterbitkan Hikayat Publishing Yogyakarta bulan depan.
Selain Isbedy, dua seniman Cirebon--Edeng dan Roni--membacakan puisi Kota Cahaya (dari buku Kota Cahaya, Gramedia, 2005), Makam Sunan Gunung Jati, Kanoman-Kasepuhan (Setiap Baris Hujan, Bukupop, Juni 2008).
Pada sesi diskusi, Isbedy berbagi pengalaman kepada 30-an peserta. Menurut dia, sastrawan itu harus bermodal keseriusan. "Tanpa serius apalagi pikiran bercabang, jangan bermimpi menjadi sastrawan," kata Isbedy pada diskusi yang dipandu sastrawan Cirebon, Ken, itu. n MAT/P-1
Sumber: Lampung Post, Minggu, 16 November 2008
No comments:
Post a Comment