November 9, 2008

Pesona Lombok Ranau II 2008: Pesta Pariwisata Berbingkai Budaya

MINGGU pagi, 2 November 2008, Pekon Lombok di Kecamatan Sukau, Lampung Barat, begitu semarak. Satu pesta budaya bertajuk Pesona Lombok Ranau digelar untuk yang kedua kali. Gemerlap gelaran adat, tradisi, dan aneka budaya lokal dipertunjukkan.

-----------

Bening langit pagi itu memancarkan bias biru ke "belanga raksasa" yang menyimpan jutaan meter kubik air tawar nan jernih. Belanga itu adalah Danau Ranau. Telaga besar yang berada di perbatasan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.

Cuaca amat bersahabat itu seolah menyambut gelaran pesta Danau Ranau ke dua hari itu. Semilir angin pegunungan nan sejuk ditingkahi seribuan tubuh yang bersiap mengikuti berbagai agenda yang direncanakan. Tak pelak, suasana meriah dan rileks mewarnai pertunjukan, perlombaan, dan event-event eksibisi, serta aksi-aksi spontanitas lainnya.

Pemanfaatan potensi berupa kearifan lokal adalah daya tarik sendiri. Sebab, kepenatan dunia modern yang hiruk-pikuk telah mengantar pikir kepada rasa kangen akan nostalgia masa lalu. Terlebih bagi orang-orang yang masa kecilnya berada di desa-desa dengan budaya yang kental dengan nilai-nilai tradisional.

Tradisi dan budaya bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal atau mancanegara jika dikemas sedemikian rupa, apalagi didukung dengan latar belakang panorama alam yang masih natural.

Itulah salah satu fenomena yang mengundang sekitar 1.000-an masyarakat dari berbagai daerah di Lampung Barat, bahkan dari Bandar Lampung dan OKU Selatan, pada kegiatan Gebyar Pesona Lombok Ranau II tahun 2008 yang dipusatkan di Pekon Lombok, Kecamatan Sukau, Lampung Barat, pada Minggu (2-11).

Event yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lambar bersama Masyarakat Peduli Danau Ranau (MPDR) menyajikan empat tangkai lomba. Yakni, lomba triatlon tradisonal yang merupakan rangkaian dari berenang menggunakan pelampung dari bambu (pampangan), kebut jukung dan maraton. Lalu, lomba tarik tambang jukung, lomba memanah ikan di Danau Ranau (ngera'as), dan kapal motor hias.

Berbagai gelaran ini menggambarkan tradisi dan budaya masyarakat sekitar Danau Ranau yang memanfaatkan danau terbesar ke dua di pulau Sumatera setelah Danau Toba itu, sebagai sumber penghidupan melalui potensi ikannya dipadukan dengan adat dan budaya yang dilestarikan secara turun temurun.

Senja mulai beranjak malam, debur ombak Danau Ranau menyapa pantai Dermaga Pekon Lombok dan keangkuhan Gunung Seminung mulai pudar diselimuti gelap, Sabtu (1-11), sekitar pukul 18.00, prosesi ritual nyekhampang (doa) menjadi awal dilaksanakannya kegiatan Gebyar Pesona Lombok Ranau.

Ritual nyekhampang yang bermakna doa, diimami salah seorang tokoh masyarakat setempat dilaksakaan menjelang waktu senja. Upacara sakral secara turun temurun yang diyakini masyarakat setempat untuk menyampaikan doa, harapan, dan keinginan demi keselamatan dan keamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan dalam prosesi Gebyar Pesona Lombok Ranau yang berlangsung satu hari penuh.

Kegiatan puncak Gebyar Pesona Lombok Ranau yang menjadi kebanggaan masyarakat sekitar Danau Ranau, dilaksanakan Minggu (2-11), masyarakat tumpah ruwah memadati sekitar dermaga kapal motor yang biasa digunakan sebagai pelabuhan tranportasi Pekon Lombok--Suka banjar, atau pelabuhan kapal motor jika ada wisatawan yang ingin mengitari Danau Ranau.

Cuaca begitu bersahabat, meskipun Lampung Barat terkenal memiliki curah hujan tinggi, tetapi pagi itu matahari bersinar terang. Masyarakat yang ingin menonton atau peserta sudah mulai memadati lokasi dermaga yang hanya berukuran sekitar 50 x 20 meter tersebut.

Suasana semakin semarak ketika sepuluhan kapal motor milik masyarakat dari Pekon Sukabanjar, Heni Arong, dan Pekon Lombok berputar-putar mengitar hamparan Danau Ranau dengan kilauan warna berbagai aksesori adat Lampung yang penuh makna. Sorak-sorai pun mengalir dari para pengunjung yang datang dari berbagai wilayah.

Tidak hanya sampai di situ, setelah Bupati Lampung Barat Mukhlis Basri membuka acara tersebut, gemuruh pekik dan dukungan kian melengking ketika menyaksikan peserta lomba tarik tambang jukung adu strategi dan kekuatan untuk mengalahkan lawan masing-masing.

Lomba-lomba lainnya juga banyak menarik perhatian dan decak kagum, salah satunya lomba memanah (ngera'as). Fantastis, hanya dalam waktu 30 menit dan lokasi ditentukan, Ansori juara I memanah dengan alat tradisional itu berhasil mengumpulkan ikan dengan bobot 2 kilogram.

Tidak salah jika lomba ini menggambarkan bahwa Danau Ranau tidak hanya memiliki panorama keindahan, tetapi juga memiliki potensi ikan yang melimpah ruah. Meskipun hampir setiap hari nelayan mendapat banyak tangkapan, ikan tetap berkembang di Danau Ranau. Sebagian pengunjung yang datang dari luar Lampung Barat, yakni anggota klub sepeda gunung Rakata Cycling Club yang sempat bermalam di Pekon Lombok, tidak menyia-nyiakan momentum Gebyar Pesona Lombok Ranau untuk menyempatkan diri mengarungi Danau Ranau memandangi tepi danau di kaki Gunung Seminung.

Mendayung perahu bagi masyarakat adalah kegiatan yang biasa dikerjakan sehari-hari, bocah 7 tahun pun berani mengarungi Danau Ranau dengan perahu, tetapi jika dikemas dalam lomba tarik tambang. Menjadi pemandangan baru tidak hanya membutuhkan tenaga besar, tetapi strategi pun harus dipakai agar lawan tidak bisa menarik perahunya.

Ibu-ibu rumah tangga warga setempat juga ambil bagian. Mendayung perahu bukan hanya keahlian kaum adam, melainkan kaum hawa pun piawai menggunakan perahu dengan menggerakkan dayung.

Bersepeda Menyusuri Tepi Danau Ranau

Gebyar Pesona Lombok Ranau juga dimanfaatkan club sepeda gunung Rakata Cycling Club dari Bandar Lampung, rombongan yang berjumlah sekitar 40 orang datang ke Pekon Lombok sejak Sabtu (1-11), menikmati pesona Danau Ranau dengan cara yang berbeda. Geografis Pekon Lombok yang dikelilingi perbukitan menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas tersebut untuk menikmati keindahan alam Lampung Barat.

Minggu (2-11), sekitar pukul 06.00, rombongan yang tinggal di rumah-rumah masyarakat itu mulai menyiapkan tunggangan yang sudah dipersiapkan sejak baru tiba. Di bawah komando ketua regu, rombongan bergerak meninggalkan perkampungan sasarannya menyusuri kaki Gunung Seminung lalu tepi Danau Ranau.

Jarak tempuh sekitar 4 kilometer yang sudah disiapkan Oka, anggota Rakata Cylcing Club, dengan medan bervariasi; jalan setapak, perbukitan curam dengan akhir lokasi Hotel dan Restoran Seminung Lombok Resort, yang menghadirkan pemandangan hamparan Danau Ranau. Di lokasi ini rombongan sempat melepas penat sejenak sebelum bergabung dengan masyarakat dalam kegiatan Gebyar Pesona Lombok Ranau.

Pekon Lombok Dulu dan Sekarang

Puluhan tahun silam Masyarakat Pekon Lombok, Kecamatan Sukau, Lampung Barat, seakan terpisah dari dunia luar hanya bisa dijangkau dengan waktu 2 jam perjalanan dengan kapal motor dari Banding Agung, OKU, Sumsel.

Harapan masyarakat bahwa akses jalan yang akan dilalui kendaraan roda dua dan empat akan terbuka sekitar tahun 1969. Mobil yang dipergunakan Gubernur Lampung Zainal Abdin Pagar Alam, pada masa itu memaksa masuk pekon yang berada di tepi Danau Ranau dan kaki Gunung Seminung.

Karena tidak ada jalan, mobil itu harus ditarik oleh masyarakat untuk melewati jurang-jurang terjal, curam di tengah belantara. "Kami terpaksa menarik mobil Pak Gubernur karena tidak ada jalan," kata Payin, salah seorang saksi hidup di masa itu.

Bersama perjalanan waktu sekitar tahun 1990-an, onderlaag dari Way Betanding, Pekon Buay Nyerupa, Kecamatan Sukau, mulai dibangun. Dan pada 2004 jalan menuju Pekon Lombok pun di-hotmix.

Dinamika dan ekonomi masyarakat semakin menggeliat, apalagi setelah Pemkab Lampung Barat membangun Kawasan Wisata Terpadu Seminung Lumbok Resort, yang memiliki pesona keindahan paduan Danau Ranau dan Gunung Seminung. n HENDRI ROSADI/M-1

Sumber: Lampung Post, Minggu, 9 November 2008

1 comment:

  1. Artikel anda:

    http://pariwisata.infogue.com/
    http://pariwisata.infogue.com/pesona_lombok_ranau_ii_2008_pesta_pariwisata_berbingkai_budaya

    promosikan artikel anda di infoGue.com. Telah tersedia widget shareGue dan pilihan widget lainnya serta nikmati fitur info cinema untuk para netter Indonesia. Salam!

    ReplyDelete