Liwa, Lampung, 10/11 (ANTARA) - Masyarakat Lampung Barat terus melestarikan budaya "Ngumbai Atakh" sebagai bentuk doa yang dilakukan pada bulan atau musim haji.
"Setiap tahun masyarakat melaksanakan tradisi turun-temurun itu. Kebiasaan masyarakat ini dilakukan saat memasuki bulan haji, yang bertujuan untuk memanjatkan doa agar tanaman perkebunan maupun pertanian dapat tumbuh subur," kata warga, Kecamatan Way Krui, Ali Muhsin (44), sekitar 330 Km dari Bandarlampung, di Way Krui, Rabu.
Dia menjelaskan, tradisi "Ngumbai Atakh" bentuk harapan masyarakat Lampung Barat, agar terhindar dari malapetaka.
"Tradisi ini dilakukan masyarakat, guna memanjatkan doa kepada Tuhan, agar dijauhkan dari malapetaka dan roh jahat yang dapat mengganggu masyarakat saat melakukan aktivitas perkebunan," kata warga itu.
Kemudian lanjut dia, "Ngumbai Atakh" bermanfaat sebagai ajang silaturahmi masyarakat, sehingga jalinan tersebut dapat terjaga dengan baik.
"Sebagai masyarakat yang memegang teguh adat istiadat, kami tidak akan meninggalkan kebiasaan leluhur kami, kebiasaan ini menjadi kewajiban putra daerah dalam melestarikan warisan nenek moyang yang masih tersisa," katanya.
Lampung Barat sebagai daerah memiliki potensi adat dan budaya yang khas, sehingga menjadi daya tarik sebagai daerah tujuan wisata.
Ritual "Ngumbai Atakh" menjadi salah satu tradisi masyarakat Lampung Barat saat memasuki bulan haji.
Tradisi tersebut sebagai upaya pengharapan dan penolak-balak, agar diberikan kelancaran dalam melakukan aktivitas perkebunan, sehingga dapat selamat dan mendapatkan hasil panen yang berlimpah.
Doa bersama masyarakat yang dilakukan setiap tahun itu, dipimpin oleh ustad, ritual tersebut sama sekali tidak menggunakan sesaji.
Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lampung Barat, Sudirman MM, mengatakan, Lampung Barat kaya potensi budaya.
"Daerah ini memiliki potensi budaya yang ketal dan khas, adat istiadat leluhur, masih di pegang teguh masyarakat, sehingga kebudayaan asli itu, senantiasa lestari," kata dia.
Dia menjelaskan, kebudayaan yang unik itu menjadi daya tarik bagi Lampung Barat, sebagai daerah tujuan wisata.
"Saya berharap masyarakat tetap menjaga dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang dulu, juga di laksanakan setiap tahun sebagai kegiatan rutin masyarakat, sehingga generasi muda berikutnya dapat terus melihat kebudayaan tersebut dan mempelajarinya," katanya.
Sumber: Antara, Rabu, 10 November 2010
No comments:
Post a Comment