BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pangeran dan Agam siap dilepas ke alam bebas setelah hampir satu bulan berada di Rescue Center Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Lampung Barat.
Tim medis Taman Safari Indonesia telah memeriksa kesehatan kedua harimau sumatera, masing-masing Pangeran dan Agam, Senin (21-7).
"Dari hasil pemeriksaan, kondisi Pangeran dan Agam cukup bagus. Berat badan Pangeran dari 122,5 kilogram turun menjadi 119 kilogram. Dietnya berhasil karena berat badannya terlalu cepat naik. Sejak Minggu hingga Senin, keduanya menjalani puasa. Hanya minum air," kata dr. Retno yang menangani kesehatan lima harimau sumatera yang kini berada di Rescue Centre TWNC.
Sebaliknya berat badan Agam naik dari satu kilogram, dari 73 kg menjadi 74 kg. Ketua Tim Pemantau Harimau Sumatera Tony Semampau merasa puas dengan kondisi kedua harimau itu. "Napasnya juga teratur. Apalagi diet Pangeran cukup berhasil. Kalau terlalu gemuk juga kurang baik," kata Tony.
Tim dari Taman Safari Indonesia harus berburu waktu dalam memeriksa kesehatan dan dimasukkan ke kandang. Pasalnya dosis anestesi yang diberikan kepada dua harimau, termasuk dosis rendah, sehingga kedua harimau cepat siuman, sekitar 30 menit.
Setelah diperiksa kesehatannya, kedua harimau dimasukkan kandang khusus, kemudian dibawa ke lokasi yang agak dingin. Kandangnya ditutupi dedauan agar mereka merasa sedang berada di semak-semak.
Pada pukul 15.00, kemarin, kedua harimau yang dikandangkan dalam kandang khusus dibawa dengan traktor menuju ke area penglepasliaran, yang tidak jauh dari lokasi Rescue Center.
Kedua harimau akan dilepas hari ini (22-7) dan disaksikan Menteri Kehutanan Malem Sambat (M.S.) Kaban. Acara itu disiarkan langsung Metro TV. Penglepasliaran dua harimau itu yang pertama di dunia, karena dirancang cukup sistematis dan sesuai dengan aturan internasional.
Selain memeriksa kesehatan Pangeran dan Agam, tim medis juga memeriksa kesehatan harimau betina yang diindikasikan terkena tumor pada mulut. Dari pemeriksaan pendahuluan terdapat dua tumor di dekat rongga mulut. Namun salah satunya sudah sembuh, setelah diberi obat oral.
"Pemeriksaan betina ini untuk diambil biopsinya dan kemungkinan apakah akan dilakukan tindakan operasi atau hanya diberi obat oral. Namun, berat badannya menggembirakan, naik 10 kg. Sepekan lalu berat badannya 50 kg," kata Retno.
Sedangkan salah satu harimau lain akan dilepas di kawasan yang dibangun dekat Rescue Center. Alasannya, berdasar pada umur, kemungkinan harimau yang sudah tua akan menurun dalam mencari daerah kekuasaan untuk mencari makan. n MI/R-1
Sumber: Lampung Post, Selasa, 22 Juli 2008
No comments:
Post a Comment