BANDAR LAMPUNG (Lampost): Gubernur Lampung Syamsurya Ryacudu mendorong tokoh-tokoh mau bersama pemerintah daerah membangun daerahnya. Pasalnya, banyak tokoh yang lahir dan besar di Lampung, sudah mapan dalam karier serta usahanya di dalam maupun luar daerah.
Hal itu dikatakan Gubernur Syamsurya saat bersilaturahmi dengan Lampung Post di ruang kerjanya, Rabu (23-7). Pada pertemuan itu Gubernur Syamsurya didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan Sekprov Lampung Akmal Jahidi dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Adeham.
Sementara Pemimpin Umum Lampung Post Bambang Eka Wijaya didampingi Pemimpin Redaksi Djadjat Sudradjat, Pemimpin Perusahaan M. Effendi, dan Senior Manager Marketing Heri Wardoyo. Juga hadir Redaktur Pelaksana Iskandar Zulkarnain, Asisten PP Bidang Promosi dan Umum Kholid Lubis, dan Asisten PP Bidang Marketing Syarifuddin.
Silaturahmi itu membicarakan tentang rencana peluncuran buku 100 Tokoh Lampung oleh PT Masa Kini Mandiri, perusahaan percetakan koran itu.
Peluncuran direncanakan berbarengan dengan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Lampung Post, pertengahan Agustus mendatang. Wakil Presiden M. Jusuf Kalla diundang untuk meluncurkan buku itu dan bertatap muka langsung dengan tokoh yang ada di buku.
Syamsurya mengatakan banyak memang tokoh di Lampung yang berhasil dalam usaha dan kariernya. Tak ada salahnya jika mereka kembali memikirkan ikut membangun daerah di tempatnya lahir dan dibesarkan. Mereka dapat menyisihkan sebagian waktu atau rezekinya untuk membangun fisik maupun sosial di daerahnya. "Kalau tokoh yang lahir dan dibesarkan di Lampung, semestinya punya ikatan moral yang kuat dengan daerah ini," kata Syamsurya, kemarin.
Syamsurya memberi apresiasi terhadap upaya koran itu membuat buku yang menghimpun orang-orang sukses Lampung itu. Sebab, menurut dia, bisa saja setelah berhimpun mereka dapat peduli dengan bumi Ruwa Jurai. Dengan kebersamaan itulah, kepedulian yang akan mereka berikan dapat terasa oleh masyarakat. "Ini kesempatan bagus untuk Lampung. Pemda siap membantu fasilitasi akomodasi para tokoh itu, apalagi kalau akomodasi Wakil Presiden memang sudah keharusan," kata Syamsurya.
Pemimpin Redaksi Djadjat Sudradjat mengatakan selama ini banyak orang tidak mengetahui banyak orang sukses asal Lampung. Misalnya saja salah seorang duta besar, Ny. Saodah, atau salah seorang konglomerat agrobisnis Bob Sadino, ternyata pernah menetap dan mengawali menggapai kariernya di Lampung.
Bahkan antartokoh Lampung itu pun tidak mengetahui asal mereka sama, yakni dari ujung selatan Pulau Sumatera. "Beberapa tokoh yang kami temui, ternyata juga kaget saat dikatakan bahwa tokoh lainnya asal Lampung," kata dia.
Menurut Djadjat, ada beberapa kriteria orang yang dipilih masuk dalam tokoh di buku itu. Seperti orang itu lahir dan besar di Lampung dan kini sukses, yang mempunyai prestasi di bidang pemerintahan atau lainnya dan memberi inspirasi kepada publik di Lampung.
Kemudian orang yang dikenal oleh masyarakat dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan daerah Lampung. "Pak Gubernur (Syamsurya, red) masuk dalam salah satu kriteria itu," kata Djadjat.
Heri Wardoyo mengatakan gagasan pembuatan buku ini berawal dari gerakan yang dibuat tokoh di Sumatera Barat. Gerakan itu menghimpun tokoh-tokoh di Sumatera Barat dengan nama Gerakan Seribu Tokoh Minang yang kemudian mereka tergerak membangun kampung halaman.
"Dari sana, ternyata menghimpun tokoh itu tidak sekadar acara seremonial karena ada nilai ekonomis yang dapat diambil untuk daerah," kata dia.
Diharapkan dalam acara itu juga akan digagas sebuah acara untuk menarik perhatian agar para tokoh itu tergerak membangun Lampung. Misalnya kelompok bisnis akan menanamkan modalnya atau kelompok intelektual memberi pemikirannya untuk pembangunan Lampung. Pada akhirnya percepatan pembangunan di Lampung benar-benar diwujudkan. AAN/K-1
Sumber: Lampung Post, Kamis, 24 Juli 2008
No comments:
Post a Comment