December 22, 2008

Krisis, Wisatawan Malah Meningkat

SUKADANA (Lampost): Krisis global tak menurunkan jumlah wisatawan baik asing maupun wisatawan domestik. Bahkan, selama krisis global jumlah wisatawan di berbagai tempat naik belasan persen dibanding sebelum krisis.

Hal tersebut dikatakan staf ahli Bidang Ekonomi dan Iptek Departemen Kebudayaan Titin Sukaria saat memberi sambutan pada acara Festival Way Kambas di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Sabtu (20-12).

"Selama krisis jumlah wisatawan mengalami kenaikan kalau untuk omzet dari wisata kami belum mengetahui berapa kenaikannya. Namun, teorinya jika jumlah wisata mengalami kenaikan tentunya pendapatan omset akan lebih banyak bila dibanding sebelumnya," kata Titin.

Salah satu contoh, pengunjung di TNWK naik sekitar 45 persen, jika dibanding dengan tahun sebelumnya. "Selain itu, di Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, menurut data kami tahun 2008 pengunjung wisata asing mengalami kenaikan 10-15 persen dibanding dengan tahun 2007," kata dia.

Titin juga mengharapkan pemerintah provinsi, kabupaten, ataupun pihak TNWK, memedulikan nasib petani yang terganggu oleh gangguan gajah liar.

"Saya sangat prihatin setelah membaca Lampung Post tentang gajah yang terus menghantui petani. Kasihan jika hal itu terus menurus menjadi momok petani," ujarnya.

Tiga Strategi

Sementara itu, Direktur Jasa Wisata Departemen Kehutanan Bambang Tri Hartono mengatakan Balai TNWK merupakan salah satu dari 50 balai nasional yang telah ditetapkan pemerintah.

"Dalam pengelolaan taman nasional harus didasarkan pada tiga strategi konservasi, yakni perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan, keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosisitem," ujar Bambang.

Menurut Bambang, Way Kambas juga merupakan tempat pertama didirikan pusat pelatihan gajah yang telah berkembang menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik dan bahkan menjadi ikon wisata di Lampung.

Selain pelatihan gajah dan atraksi gajah, di TNWK terdapat Suaka Rhino Sumatera (SRS), yang merupakan tempat penelitian pengembangan badak sumatra.

"Menurut World Tourism Organization (WTO), tahun 2010 nanti diperkirakan kegiatan kepariwisataan akan banyak bergeser ke arah wisata alam, seperti di TNWK ini," kata Bambang. n */R-2

Sumber: Lampung Post, Senin, 22 Desember 2008

No comments:

Post a Comment