July 27, 2010

Kemampuan Menulis Siswa Lemah

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kemampuan menulis di kalangan siswa, terutama dalam bentuk pemikiran, mengalami penurunan akibat perkembangan teknologi informasi, seperti telepon seluler, dan berkurangnya intensitas surat-menyurat dalam berkomunikasi.

Community Organizer Paramedia Komunikatama Mahpudi mengatakan hal itu terkait dengan pelaksanaan Pelatihan Menulis Kreatif (creative writing) bagi pelajar SMP dan SMA di SMAN 7 Bandar Lampung, 27--28 Juli.

Kegiatan yang diselenggarakan PT Pos Indonesia sebagai implementasi program corporate social responsibility (CSR)-nya ini direncanakan akan diikuti 61 siswa dari 11 SMP/SMA se-Bandar Lampung.

Pelatihan ini, kata Mahpudi, untuk membangun kembali budaya menulis yang sudah mulai menurun di kalangan pelajar. "Melalui pelatihan creative writing ini, kami berharap akan tumbuh kemampuan menulis siswa," kata dia saat berkunjung ke Lampung Post, Senin (26-7).

Selain memberikan motivasi dan melatih keterampilan menulis, kata Mahpudi, program ini juga untuk mendekatkan siswa dengan media sebagai wadah bagi penulisan kreatif. Selanjutnya, dari sini semua pihak ingin menyadarkan semua pihak bahwa saat ini menulis bisa menjadi profesi.

Menurut Mahpudi, adalah keliru kalau berbicara mengenai industri kreatif hanya mengaitkannya dengan kerajinan. "Yang lebih besar dari itu, industri kreatif itu harus didukung oleh kemampuan menulis. Sebab, energi terbesar dari kreativitas adalah gagasan, pemikiran. Dan menulis adalah salah satu bentuk upaya menuangkan gagasan dan pemikiran itu."

Peranan Pers


Wakil Pemimpin Umum Lampung Post Djadjat Sudradjat menilai kegiatan ini sejalan dengan peranan pers. "Lampung Post mempunyai komitmen untuk memajukan dunia pendidikan dan juga mendorong kreativitas pelajar dengan rubrik-rubrik, seperti Bintang Pelajar, Dunia Anak, Reporter Cilik, dan Dunia Kampus."

Djadjat mengakui ada kecenderungan penurunan kemampuan menulis di kalangan pelajar. "Ada pergeseran pendidikan dahulu dengan sekarang, terutama pelajaran mengarang. Akibatnya, pelajar tidak terampil menuangkan pemikiran dalam bentuk tulisan," ujarnya.

Dia melihat ada fenomena baru kemunculan penulis tanpa kita ketahui latar belakang kepenulisannya. "Kalau dulu, kita melacak riwayat kepengarangan seseorang. Ini fenomena modern barangkali. Tapi, secara umum boleh dikatakan kemampuan menulis siswa saat ini lemah."

Pelatihan ini akan diisi materi-materi, antara lain penulisan kreatif, penulisan berita, opini, puisi, dan cerpen dengan pemateri antara lain Ketua Forum Lingkar Pena (FLP) Irfan Hidayatullah, Community Organizer Paramedia Komunikatama Mahpudi, Wakil Pemimpin Umum Lampung Post Djadjat Sudradjat, Redaktur Pelaksana Iskandar Zulkarnain, dan Redaktur Opini dan Budaya Udo Z. Karzi. (ZUL/K-1)

Sumber: Lampung Post, Selasa, 27 Juli 2010

No comments:

Post a Comment