July 14, 2010

Teater Satu Lampung Wakili Indonesia ke Art Summit VI

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Teater Satu Lampung akan mewakili Indonesia dalam Art Summit VI pada Oktober mendatang di Jakarta.

Dalam festival kesenian internasional tersebut, menurut Manajer Teater Satu Lampung Imas Sobariah, Teater Satu Lampung dijadwalkan tampil pada 11 dan 12 Oktober.

"Teater Satu Lampung dipilih mewakili Indonesia bersama wayang suket karya Ki Slamet Gundono dari Solo," kata Imas saat ditemui di Taman Budaya Lampung, Selasa (13-7).

Menurut Imas, Teater Satu Lampung akan membawakan naskah Kisah-kisah yang Mengingatkan (KKYM) karya Iswadi Pratama. Naskah tersebut pernah dipentaskan di Teater Salihara Jakarta dan di Taman Budaya Lampung pada tahun lalu.

"Teater Satu menawarkan dua naskah, yakni Aruk Gugat dan KKYM. Namun, dengan melihat bahwa Art Summit ini adalah berskala internasional, KKYM yang akan ditampilkan karena syarat untuk ikut Art Summit ini adalah karya kontemporer," kata Imas.

Penulis naskah dan sutradara KKYM, Iswadi Pratama, mengatakan meskipun pernah dipentaskan, untuk Art Summit yang diikuti 25 negara tersebut, akan ada perubahan dalam pementasannya.

"Karya yang diminta adalah yang pernah dipentaskan, tetapi nanti akan ada kebaruan pada beberapa adegan, terutama pada isu yang dilontarkan," kata Iswadi.

Menurut Iswadi, KKYM berkisar pada sebuah pertanyaan untuk menemukan apa yang memesona di tengah kehidupan yang semakin pragmatis. "Apalagi yang indah, kalau semua menjadi pragmatis? Adakah masih tersisa untuk kita nikmati di zaman yang kian pragmatis seperti sekarang ini," kata Iswadi.

Oleh Teater Satu Lampung, naskah ini dinamakan sebagi teater puitis. Kalimat-kalimat puitis hasil torehan Sitok Srengenge (ide cerita) menjadi kekuatan lakon ini.

Inti teks itu berkisar pada pertanyaan-pertanyaan sepasang kekasih untuk menemukan apa yang memesona di tengah banalitas hidup.

KKYM ini terdiri atas empat bagian. Tiap-tiap bagian mengisahkan tentang pencarian kenangan dengan sudut pandang yang beragam, yang saling berkonfrontasi, tapi terjahit dalam satu cerita.

Ada tokoh Si Pencari yang terus mengeluarkan kenangan-kenangannya yang perih. Sementara itu, kekasihnya, Sang, masih terus berharap bisa kembali merajut cerita yang sempat tertunda. (MG13/K-1)

Sumber: Lampung Post, Rabu, 14 Juli 2010

No comments:

Post a Comment