July 12, 2010

Turis Asing Gemari Kopi Luwak Lampung Barat

LIWA (Lampost/Ant): Kopi luwak asal Kabupaten Lampung Barat digemari turis asing, karena mutu dan kualitas kopi luwak lambar tinggi, kata pengusaha setempat.

"Turis asing menyukai kopi luwak dari Lampung Barat, menurut wisatawan tersebut kopi luwak daerah ini berbeda dari yang lain, karena memiliki cita rasa yang tinggi, sedangkan harga jual yang tinggi tidak menjadi masalah bagi mereka," kata pengusaha kopi luwak di Kota Liwa, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat M Wahyu (30), di Liwa, sekitar 278 Km dari Bandarlampung, Minggu (11-7).

Dia menjelaskan, event tahunan pameran di Lampung Barat menjadi ajang promosi yang tepat. "Saat event tahunan ini digelar merupakan ajang yang tepat untuk mempromosikan produk unggulan seperti kopi luwak lebih luas, dan terbukti dari beberapa wisatawan mancanegara merespons dengan baik produk yang disuguhkan, bahkan mereka mengagumi mutu yang dimiliki," kata dia.

Wahyu menuturkan, pengusaha kopi luwak harus jeli dan pintar. "Untuk menjadi petani kopi luwak sekaligus pengelola harus jeli dan pintar untuk menjaga mutu kopi, dan selalu mendengarkan informasi tentang perkembangan terkini, sehingga pengelola tidak terjebak sekaligus tidak menumpuk stok kopi luwaknya, yang nantinya akan berdampak kerugian yang tinggi, karena bila kopi luwak tidak segera di olah maka akan berdampak pada mutu," katanya.

Ia menjelaskan, kopi luwak berasal dari Kabupaten Lampung Barat memiliki mutu dan kualitas yang tinggi di dunia.

Jumlah pengusaha kopi luwak di Lampung Barat mencapai 10 kelompok, rata-rata pengusaha kopi luwak mampu menjual kopi luwak hingga 700 kuintal lebih per bulan, jumlah itu tergantung pesanan.

Ekspor kopi luwak dari Lampung Barat terbesar dikirim di negara sepertu kawasan Korea.

Selain itu, kata dia, juga dikirim ke Taiwan. Harga kopi bubuk luwak mencapai Rp750.000 per kilogram, sedangkan untuk tingkat wisatawan harga kopi bubuk luwak berbeda. Pedagang biasa menjual dengan harga lebih tinggi mencapai Rp1 juta per kilogram.

Sedangkan harga kopi luwak glondong, atau yang masih berbentuk bulatan mencapai Rp200.000 per kilogram. "Saya berharap usaha kopi luwak di Lampung Barat dapat di bantu oleh Pemkab Lampung Barat dan pemerintah pusat, karena persoalan modal dan promosi menjadi kendala bagi pengusaha untuk kembangkan usaha ini, dan wacana pemerintah untuk membatu pengusaha kopi luwak dengan menyalurkan bantuan sebesar Rp12 juta per kelompok dapat segera tereallisasikan," katanya.

Sementara itu, salah seorang turis asing yang berasal dari Inggris Silvia Robert (43) mengatakan di Liwa, kopi luwak dari Lampung Barat memang nikmat. "Saya menyukai kopi luwak dari Lampung Barat, karena rasa dan kualitas kopi sangat tinggi, dan kopi bubuk luwak menjadi oleh-oleh yang tepat, selain itu harga kopi luwak terjangkau dibandingkan di negara saya," kata dia.

Ia mengakui Lampung Barat menjadi penghasil kopi luwak terbaik. "Saya mengakui kopi luwak dari Lampung Barat ini memiliki mutu tinggi di dunia, dan sangat tepat bila wisatawan asing menyukai dan mengagumi rasa serta kualitas kopi luwak," katanya.

Dia menambahkan, ke depan promosi kopi luwak dapat lebih disebarluaskan lagi. "Produk kopi luwak sangat pantas untuk dipromosikan di mancanegara, dan seharusnya ini menjadi pekerjaan pemerintah, dan pantas kopi luwak dipromosikan ke mancanegara," katanya.

Sumber: Lampung Post, Senin, 12 Juli 2010

No comments:

Post a Comment