July 30, 2010

Isbedy Harapkan Sumsel Lebih Baik dari Brunei

Bandarlampung, 30/7 (ANTARA) - Sastrawan Isbedy Stiawan mengharapkan Sumatra Selatan lebih baik dari Brunei Darussalam dalam penyelenggaraan Pertemuan Penyair Nusantara (PPN).

"Sumsel direkomendasikan menjadi tuan rumah PPN V pada 2011. Rekomendasi itu diterima Ketua Dewan Kesenian Sumsel Zulkhair Ali dan sekretaris umumnya, Anwar Putra Bayu. Karena itu, saya mewakili tim kurator/koordinator Indonesia, mengharapkan Sumsel lebih baik," katanya di Bandarlampung, Jumat.

Ia pun meyakini pelaksanaan di Sumsel akan lebih baik dan sukses karena gubernurnya mendukung kegiatan kesenian di daerah tersebut, termasuk PPN.

Menyinggung lokasi PPN di Sumatra dan dekat Lampung, Isbedy mengatakan, penyair Lampung mungkin akan datang sebanyak-banyaknya.

Namun, ia pun berharap pemerintah daerah harus peduli pada kegiatan sastra, terutama yang acaranya sering kali berlangsung di luar daerah.

Isbedy yang ikut pada PPN IV di Brunei, 17-20 Juli 2010, menjelaskan, pertemuan tersebut juga merekomendasikan pentingnya media baru.

"Media baru tersebut seperti media digital: website, e-book, ipod hingga digital printing," katanya.

Hal tersebut, katanya, untuk mengupayakan kreativitas penyair dalam soal publikasi, mengingat media publikasi seperti koran dan buku, nyaris telah mempersempit ruangnya.

Bahkan, penerbit buku banyak yang enggan menerbitkan buku puisi karena dianggap proyek rugi. Karena itu, penyair harus kreatif menembus ruang-ruang media industri lainnya.

Ia pun menjelaskan, PPN IV di Brunei, ditayangkan secara langsung oleh Radio Televisyen Brunei (RTB).

Terkait dengan kegiatan di Lampung, Isbedy menjelaskan, pada Oktober 2010, Dewan Kesenian Lampung (DKL) menggelar "Lampung Arts Festival", dan Disbudpar menggelar "Temu Sastra Mitra Praja Utama".

Isbedy Stiawan selain sebagai sastrawan ia pun sebagai jurnalis dan pernah bekerja di sejumlah media di Lampung.

Karyanya pun telah dibukukan seperti "Menampar Angin", "Aku Tandai Tahi Lalatmu", "Lelaki yang Membawa Matahari", "Setiap Baris Hujan", "Anjing Dini Hari", "Seandainya Kau Jadi Ikan", dan "Hanya untuk Satu Nama".

Selain itu, ia pun kerap diundang sebagai pembicara atau pembaca puisi baik di dalam maupun luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan Brunei.

Sumber: Antara, 30 Juli 2010

No comments:

Post a Comment