July 13, 2010

'Pemenang' Pilkada di Lampung

Oleh Ismuliadi Zakaria

SIAPA pemenang pemilihan kepala daerah (pilkada) di Lampung? Jawabnya: Sjachroedin. Ya, Pak Sjachroedin Z.P. yang saat ini Gubernur Lampung.

Dari enam kabupaten/kota yang telah usai menyelenggarakan pilkada, 90% dimenangkan "orang-orang" Sjachroedin, baik itu keluarga, teman, dan sekutu dekat, maupun bawahan Sjachroedin. Lima kabupaten/kota dimenangkan "orang-orang" Sjachroedin. Hanya Way Kanan saja yang tidak dimenangi "trah" Sjachroedin.

Pilkada yang baru usai ini mengingatkan kita akan kemenangan fantastis Sjachroedin�calon petahana (incumbent)�waktu Pilgub Lampung 2008. Betapa saat itu Sjachroedin muncul sebagai pemenang satu putaran dengan angka telak 41,94%! Padahal tidak satu pun pengamat yang berani meramalkan kemenangan satu putaran dengan angka fantastis tersebut. Sebab, pilgub saat itu diikuti oleh "tokoh-tokoh utama" Lampung dengan mengerahkan mesin politik dan massanya masing-masing.

Demikian juga pilkada di enam kabupaten/kota kali ini. Kemenangan calon bupati/wali kota yang sudah diumumkan menunjukkan begitu dominannya "trah" Sjachroedin. Begitu kuat dan membuminya pengaruh Sjachroedin di Provinsi Lampung.

Di Lampung Selatan, sang putra mahkota Rycko Menoza S.Z.P. yang berpasangan dengan Eki Setyanto dengan begitu digdaya menjadi pemenang menyingkirkan petahana Wendy Melfa-Antoni Imam. Di Pesawaran, pasangan Aries Sandi D.P.-Musiran dengan telak mengalahkan calon lainnya. Aries Sandi, putra Bupati Tulangbawang yang juga "sekutu dekat" Sjachroedin. Di Bandar Lampung, "rekan utama Sjachroedin" Herman H.N.-Thobroni Harun berhasil mengalahkan dominasi petahana Eddy Sutrisno-Hantoni Hasan dan Kherlani-Heru Sambodo.

Begitu pula di Metro dan Lampung Timur. Kedua petahana yang dikenal dekat dengan Sjachroedin menjadi pemenang. Bahkan, kemenangan pasangan Satono-Erwin Arifin di Lampung Timur sangat telak, mencapai 50%, mengalahkan pasangan calon lain. Hanya di Way Kanan "orang Sjachroedin" yang gagal. Pasangan Agung Ilmu Mangkunegara-Sri Soemantri gagal karena kalah dengan petahana Bustami Zainuddin-Raden Nasution. Agung Ilmu adalah putra Bupati Tamanuri yang ketua DPC PDIP Way Kanan.

Menangnya trah Sjachroedin menjungkalkan prediksi pengamat dan survei sebelum pilkada. Sebelum pilkada digelar, diperkirakan semua petahana akan memenangi pilkada, sedangkan untuk kabupaten baru, Pesawaran diperkirakan pasangan Aries Sandi D.P. yang muncul sebagai pemenang.

Betapa pun, hasil pilkada ini sesungguhnya memberikan harapan Lampung ke depan. Dekatnya sejarah hubungan gubernur dan bupati/wali kota akan berimbas pada harmonisnya hubungan kerja mereka. Dengan demikian, diharapkan keselarasan program pembangunan antara provinsi dan kabupaten/kota.

Program pembangunan Lampung yang telah dicanangkan Gubernur, seperti jembatan Selat Sunda, kota baru Natar, dan beberapa program lain akan semakin dekat pada kenyataan dengan dukungan penuh para bupati/wali kota. Lampung yang merupakan provinsi satelit Jakarta dan gerbang pulau Sumatera, sudah seharusnya jauh lebih maju dari sekarang. Angka kemiskinan dan indeks provinsi tertinggal harusnya tidak melekat lagi pada Provinsi Lampung. Ini karena potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia Lampung yang sebetulnya jauh lebih unggul dibandingkan dengan daerah lain.

Kemajuan kota metropolitan Jakarta hendaknya berimbas pada kemajuan Lampung. Apalagi nanti kalau jembatan Selat Sunda terwujud. Roda perekonomian dan kemajuan Provinsi Lampung secara keseluruhan akan semakin cepat terealisasi.

Kemajuan ini akan lebih nyata bila hubungan gubernur dan para bupati/wali kota lebih harmonis. Ketidakharmonisan hubungan kerja dan koordinasi gubernur dan bupati/wali kota akan menghambat percepatan program pembangunan. Pernah tercatat pada masa Gubernur Lampung Oemarsono terjadi hubungan yang kurang harmonis antara gubernur dan bupati Lampung Timur. Hubungan seperti ini ternyata hanya akan menghambat pembangunan daerah. Banyak rapat koordinasi dan keselarasan program APBD I dan APBD II tidak harmonis karena hubungan dan komunikasi yang tidak maksimal. Hal-hal seperti inilah yang tidak diharapkan rakyat Lampung.

Bila hubungan dan koordinasi gubernur dan bupati/wali kota terjalin dengan baik, imbas positifnya adalah program pembangunan akan lebih maksimal. Roda pembangunan bergerak lebih cepat, roda perekonomian akan mengikuti, dan golnya adalah masyarakat lebih sejahtera.

Akhirnya, diharapkan Provinsi Lampung akan lebih maju. Indeks keberhasilan pembangunan di berbagai bidang meningkat. Lampung muncul menjadi provinsi terkemuka dengan keunggulan di bidang tertentu. Bila Lampung maju, orang-orang Lampung juga ikut maju. Semoga.

* Ismuliadi Zakaria, Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Saburai

Sumber: Lampung Post, Selasa, 13 Juli 2010

No comments:

Post a Comment