July 22, 2010

Siswa Berprestasi: Irfan Haris Disambut bak Pahlawan

PRINGSEWU (Lampost): Juara Olimpiade Biologi Internasional Irfan Haris disambut bak pahlawan saat tiba di tanah kelahirannya, Pringsewu, Rabu (21-7).

MEDALI EMAS BIOLOGI. Peraih medali emas Olimpiade Biologi Internasional Irfan Haris (berbaju batik) disambut Pj.Bupati Pringsewu Helmi Machmud (tiga dari kiri) dan Rektor Universitas Lampung Sugeng P. Harianto (dua dari kiri) saat tiba di Pringsewu, Rabu (21-7). Atas prestasinya itu, pemerintah akan memberikan beasiswa bagi Irfan Haris hingga jenjang pendidikan doktoral (S-3). (LAMPUNG POST/SUDIONO)

Prosesi penyambutan Irfan menghipnosis masyarakat dan pelajar daerah itu. Sekitar pukul 09.00, iring-iringan mobil dari Bandar Lampung memasuki halaman Hotel Balongkuring, Pringsewu. Kehadiran Irfan bersama kedua orang tuanya dan Kepala SMAN 1 Samsir Kasim, disambut Pj. Bupati Helmi Machmud dan Ketua Sementara DPRD Ilyasa serta pejabat setempat.

Di Hotel Balongkuring, Irfan beristirahat dan berbincang sebentar dengan Helmi Machmud. Sekitar 10 menit kemudian, ia menuju SMAN 1 Pringsewu. Bersama Helmi Machmud dan Ilyasa, Irfan yang menaiki mobil bak terbuka selanjutnya diarak sekitar 1,5 km. Di sepanjang jalan itu, Irfan disambut seribuan siswa dari SD hingga SMA dan warga setempat. Tiga drumben dan kesenian barongsai ikut menyambut kehadiran sang juara. Sesampai di SMAN 1 Pringsewu, Irfan disambut dengan kalungan bunga oleh teman-teman di sekolahnya itu.

Irfan Haris meraih medali emas IBO di Changwon, Korea Selatan, pada 10-18 Juli 2010, yang diikuti 233 siswa dari 162 negara. Sebelum bertolak ke Korsel, Irfan digembleng selama empat bulan di Institut Teknologi Bandung (ITB). Pelatihan intensif masih dilanjutkan selama dua pekan saat di Korsel. Di ajang tersebut, utusan Indonesia menyabet 2 emas dan 2 perunggu. "Satu emas di antaranya diraih Irfan Haris," kata Samsir Kasim.

Atas prestasinya, pemerintah memberikan program beasiswa hingga program doktor (S-3) dan akan diundang khusus oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara. Irfan yang didampingi kedua orang tuanya mengatakan keberhasilannya tidak terlepas dari kehendak Allah swt. dan dukungan kedua orang tuanya. Juga dukungan Pj. Bupati, jajaran Dinas Pendidikan, dan keluarga besar SMAN 1 Pringsewu. "Saya berharap agar hasil ini bisa memotivasi anak-anak di Prngsewu dan umumnya di Lampung," kata Irfan.

Dalam penyambutan itu, Rektor Universitas Lampung Sugeng P. Harianto melepas 9 siswa termasuk Irfan Haris untuk ikut dalam Olimpiade Sains Nasional di Medan 28 Juli mendatang. Sugeng atas nama komite sekolah dan alumni SMAN 1 Pringsewu memberikan bantuan mobil operasional kepada sekolah. (WID/U-1)

JUARA OLIMPIADE BIOLOGI: Saya Pilih Sekolah di Pringsewu

BANDAR LAMPUNG—“Mutiara, di mana pun tempatnya akan selalu bersinar.” Ungkapan itu berlaku bagi Irfan Haris, peraih medali emas juara Olimpiade Biologi International (IBO) di Changwon, Korea Selatan, baru-baru ini. Meskipun bersekolah di SMAN 1 Pringsewu, sebuah kabupaten yang baru dimekarkan, sama sekali tidak menghambat Irfan untuk go international.

"Saya sering mendapat tawaran untuk pindah sekolah ke Bandar Lampung bahkan ke Jakarta. Namun, sekolah di Pringsewu jauh lebih nyaman dan kondusif," kata Irfan di Hotel Kurnia 2, Selasa (20-7) malam.

Irfan menginap di Hotel Kurnia 2 didampingi Kepala Sekolah Samsir Kasim yang mendampinginya saat berlomba di Korea Selatan.

Suasana nyaman di Pringsewu itu, kata Irfan, karena belum banyak “godaan” seperti tempat hiburan malam, tempat nongkrong seperti di kota-kota besar sehingga dia bisa belajar dengan nyaman.

Irfan meraih posisi keenam dari 233 peserta yang berasal dari 60 negara. Posisinya bahkan jauh di atas rekan senegaranya asal SMA BPK Penabur Jakarta yang menempati posisi 10.

Dia mengatakan saat bertanding di Korea Selatan, setiap negara mengirimkan empat wakil, termasuk dari Indonesia. "Alhamdulillah, kami berempat semuanya mendapat medali, dua emas dan dua perunggu," kata Irfan.

Menurut Irfan, medali emas yang kini berada di tangannya tidak diperoleh dengan mudah. "Kuncinya ada pada motivasi diri yang tinggi untuk menjadi yang terbaik," kata Irfan yang sejak duduk di bangku SD selalu meraih medali pada Olimpiade Sains Nasional.

Sebelum berangkat ke Korea Selatan, Irfan mengikuti pemusatan latihan di ITB selama lima pekan. Setiap hari, dari pagi hingga malam, dia digembleng ahli-ahli biologi ITB.

"Selain mengerjakan soal teori, saya juga harus praktek di laboratorium dua minggu sekali," kata dia. Motivasi besar dan semangat untuk memberi yang terbaik kepada bangsa dan negara, terutama kepada kedua orang tuanyalah yang mengobarkan semangat Irfan.

Saat bertanding, dia menghadapi empat macam tes di laboratorium dan dua tes teori, terdiri dari pilihan ganda dan esai. "Alhamdulillah saya menempati urutan keenam. Ini juga berkat pengalaman waktu di Jepang tahun lalu, jadi saya bisa belajar dan menerapkan strategi agar bisa meraih emas," kata Irfan yang bercita-cita menjadi dokter atau ahli biologi tersebut.

Menghadapi soal berbahasa Inggris yang disodorkan panitia, Irfan tidak keder. Sebab, dia sudah mulai belajar bahasa Inggris sejak duduk di SD. "Kebetulan ibu saya guru bahasa Inggris dan saya senang membaca buku biologi berbahasa Inggris, jadi tidak asing lagi dengan istilah-istilah biologi," kata dia.

OSN Kimia

Selesai mengikuti IBO di Korea Selatan, tugas berat menantinya untuk mengikuti Olimpaide Sains Nasional (OSN) di Medan awal Agustus mendatang untuk cabang kimia.

Sementara itu, Samsir Kasim mengatakan untuk mendukung anak didiknya yang memiliki bakat, sekolah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. "Alhamdulillah kami didukung oleh berbagai perusahaan yang memberikan sumbangan dan bantuan untuk kemajuan siswa, termasuk beasiswa untuk siswa kurang mampu," kata dia.

Samsir menuturkan salah satu biaya operasional terbesar untuk mendukung prestasi siswa yakni menyewa mobil untuk mengantar mereka berlomba maupun berlatih. Untuk itu, dia menggalang alumni SMAN 1 Pringsewu yang telah sukses memberikan sumbangsihnya kepada sekolah.

"Sebenarnya, anak seperti Irfan ada di seluruh Lampung bahkan di berbagai pelosok daerah, tinggal bagaimana kita memolesnya agar mereka bisa bersinar," kata dia. (SRI WAHYUNI/U-3)

Sumber: Lampung Post, Kamis, 22 Juli 2010

No comments:

Post a Comment