DALAM rangka HUT ke-34, Lampung Post meluncurkan buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung, tadi malam (20-8). Buku yang diterbitkan PT Masa Kini Mandiri, perusahaan penerbitan harian umum Lampung Post sekaligus memaknai 100 tahun Kebangkitan Nasional. Buku ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi generasi mendatang. Sebelum menjadi sebuah buku, 100 tokoh Lampung diterbitkan dalam edisi koran pada 29 Mei 2008. Berikut beberapa komentar tokoh mengenai peluncuran buku tersebut.
Zulkifli Hasan
Anggota DPR
Buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung adalah sebuah buku bagus yang bisa menjadi bacaan masyarakat luas tidak hanya masyarakat Lampung. Buku itu dapat menjadi bahan informasi dan pengetahuan tentang tokoh Lampung termasuk yang berada di luar Lampung, seperti di Jakarta. Dengan demikian, dapat terjalin sambung rasa antarpara tokoh Lampung.*/U-2
Hamid Basyaib
Aktivis Freedom Institute
Pembuatan buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung adalah sebuah pekerjaan brilian dan menjadi tradisi pertama dan terbaru dalam skala nasional dalam hal peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional. Daerah lain layak meniru apa yang dilakukan Lampung Post. Buku tersebut dapat menjadi kebanggaan dan dapat membesarkan hati masyarakat dan tokoh Lampung. Masyarakat dan para pemimpin patut berterima kasih dengan adanya buku 100 tokoh. Pembukuan para tokoh dapat menjadi catatan sejarah dan dokumen penting bagi masyarakat. Selamat kepada Lampung Post.*/U-2
Inggit Putria Marga
Penyair Lampung
Buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung bisa memberi inspirasi bagi masyarakat Lampung dan tokoh-tokoh Lampung sehingga membuat mereka lebih maju. Buku itu merupakan sebuah bentuk penghargaan kepada tokoh-tokoh yang telah berprestasi dan berkarya di bidangnya masing-masing.*/U-2
Marjoeni Warganegara
Ahli Baja Pertama di Indonesia
Buku 100 Tokoh Terkemuka Lampung menjadi sumber inspirasi di tengah kegalauan masyarakat menghadapi berbagai persoalan hidup. Di dalamnya terdapat beberapa kisah bagaimana orang-orang yang hidup dan besar di zaman prakemerdekaan bisa bertahan hidup dari rongrongan kolonial Belanda. Tidak hanya bisa bertahan hidup, mereka juga mampu mempersembahkan kemerdekaan bagi Indonesia. Ada juga orang-orang yang hidup di zaman pascakemerdekaan. Bagaimana mereka berjuang dari nol merintis hidup. Banyak filosofi yang hadir dari perjuangan hidup mereka yang bisa memacu semangat orang-orang yang sekarang menghadapi berbagai persoalan hidup. */U-2
*=Padli Ramdan
Sumber: Lampung Post, Kamis, 21 Agustus 2008
No comments:
Post a Comment