KOTAAGUNG (Lampost): Pesisir Pantai Teluk Semangka di Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, kini memprihatinkan. Sampah perumahan, seperti plastik bekas, kardus, dan bangkai hewan, termasuk rongsokan kapal bekas, berserakan dan menyumbat sejumlah aliran sungai serta menciptakan endapan lumpur hitam.
Pemantauan Lampung Post, Selasa (26-8), bau busuk dari sampah dan tinja (kotoran manusia) yang bertumpuk di sepanjang perkampungan nelayan Dusun Kapuran, Kelurahan Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung menusuk hidung.
Sampah organik dan anorganik serta bangkai hewan mulai bangkai ayam, itik, anjing, kucing, bahkan kambing, juga terlihat menumpuk dan berserakan di sepanjang Pelabuhan Kotaagung, Pantai Way Jelai (Kelurahan Baros) sampai Pantai Teritos (Pekon Talagening).
Bahkan, di sekitar eks Dermaga III Pertamina (Way Jelai Kelurahan Baros), selain tumpukan sampah, kondisi pantai juga terlihat rongsokan kapal bekas dan tiang-tiang besi dermaga yang tersembul atau terkubur pasir, dan sangat berbahaya bagi para pengunjung pantai, terlebih setiap hari Minggu dan hari libur termasuk menjelang Ramadan banyak dikunjungi warga untuk mandi.
Hal itu diperparah dengan aktivitas penambangan pasir dan batu liar warga sekitar untuk kebutuhan pembangunan.
"Wilayah pesisir pantai Kotaagung ini sudah sangat kotor dan bau. Penduduk sekitar sepertinya telah menjadikan laut seperti tempat sampah. Memang ada usaha pembersihan dengan bergotong royong, tetapi sifatnya insidental saja, itu pun jarang dilakukan, dan risikonya pantai bakal kotor lagi," kata Heryanto, warga Kelurahan Baros, Kecamatan Kotaagung.
Kondisi serupa juga terjadi di kawasan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung. Di daerah ini, sampah perkotaan yang berasal dari Pasar Kotaagung yang terbawa hanyut siring dan sungai juga terdampar dan mengotori pantai yang berada bersebelahan dengan Pelabuhan Laut Kotaagung.
Bahkan, tumpahan ikan busuk dari nelayan setempat atau sampah organik juga menyebabkan pantai di daerah itu kotor.
Warga berharap Pemkab Tanggamus segera beraksi membersihkan pesisir Pantai Teluk Semangka karena selai sebagai daerah wisata, pantai juga menjadi tumpuan bagi kebanyakan warga Kotaagung yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan.
Tentu saja upaya dilakukan bersama dengan berbagai pihak, termsuk melibatkan warga. Untuk membuat pantai bersih sangat sulit, tetapi itu tidak mustahil asalkan Pemkab menjadi pelopor dan tegas terhadap warga yang membuang sampah sembarangan, ujar Rina, warga Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung.
Rahmat, aktivis lingkungan hidup di Tanggamus, mengakui kondisi itu tidak lepas dari budaya dan kebiasaan warga yang kurang peduli dengan lingkungan tempat mereka tinggal.
Perlu pemaksaan meskipun bukan berarti represif karena kebiasaan itu umumnya harus ditanamkan dengan dipaksakan. Selama ini kegiatan yang dilakukan Jumat bersih, tetapi itu juga sudah tidak dilaksanakan lagi. Dengan kerja bakti, kondisi itu diharapkan dapat diminimalkan, kata dia.
Menurut Rahmat, upaya membuat pesisir Teluk Semangka bersih harus dilakukan. Apalagi Kabupaten Tanggamus termasuk salah satu tujuan wisata utama di Provinsi Lampung terutama dalam menyambut Visit Indonesia 2009.
Rahmat mengatakan pantai-pantai di Kabupaten Tanggamus sangat potensial sebagai tujuan wisata, tapi belum dikelola secara profesional termasuk masalah penanganan sampah.
Namun, bisa saja arus laut dan angin membawa sampah tersebut pindah ke pantai-pantai wisata. Kawasan permukiman dan hunian warga yang tinggal di sepanjang pantai menjadi penyebab utama kotornya kawasan pantai Teluk Semangka.
Namun, menjaganya agar selalu bersih bukan hanya dilakukan guna menarik wisatawan, melainkan juga meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal di sana.n UTI/D-1
Sumber: Lampung Post, Rabu, 27 Agustus 2008
No comments:
Post a Comment